Vina baru kls 6 SD. walaupun baru berumur 11 th tapi keimutan wajahnya sdh sangat terkenal di kalangan kompleks sekolah sd,smp &sma. Wajahnya sekilas mirip artis remaja. Hidung mancung , wajah cantik dgn bola mata yg besar, kulitnya putih mulus, dgn dada yg baru muncul.
Dan krn baru tumbuh, spt anak2 SD lainnya, Vina belum mengenal bra. dia hanya mengenakan kaos singlet tipis di balik seragam tipisnya. Sehingga siapapun dapat melihat 2 titik merah muda di balik seragam tipisnya.
Mulai dari supir angkot, org2 di jalan, guru bahkan teman2 SD, SMP& SMU itu selalu meneguk liur tiap kali melihat Vina yg masih begitu polos dan lucu.Namun krn kepolosannya, Vina tak pernah menyadari bahaya yg mengancam dari orang2 di sekitarnya.
Setiap sabtu pagi, kelasnya mendapat giliran renang. dan tak heran bila begitu banyak cowok yg datang tiap kali giliran kelas Vina yg renang. cowok itu tentu saja berupaya utk mendekati Vina utk sekedar mengelus & mencolek paha & dada putih mulus itu.
Pelatih baru itu sdh lama ngiler melihat kecantikan dan kemolekan tubuh Vina. dia sampai semaput tiap kali mengajar Vina berenang. Melihat tubuh mulus itu tengkurap atau telentang berenang di dekatnya. Tak jarang juga dia secara sengaja mengelus dada Vina.
Hingga suatu sore, dia mendapat akal. Ketika anak2 lain sdh beranjak pulang, dipanggilnya Vina.
“Vin, kamu jangan pulang dulu. renang kamu payah hari ini.” Jadilah Vina ditinggal sendirian di kolam renang.
Hari sudah mulai remang2 & kolam sdh sepi . Pelatih kembali memanggil Vina masuk ke dlm kolam. Vina pun nyebur kembali.
“Ok skrg begini caranya.” Pelatih membalikkan badan Vina membelakanginya.
Diluruskannya kedua tangan Vina ke depan. “Diam ya. jangan bergerak. ini namanya kuda kuda.” Vina pun menurut.
Dengan diamnya Vina , pelatih dgn mudah menggerayangi tubuh Vina . Dipeluknya Vina dgn erat dari belakang.
Dibukanya kedua paha Vina . Diselipkannya kemaluannya menempel ke selangkangan Vina. Kedua tangannya sibuk meremas buah dada Vina yg msh kecil.
Lalu tangan kanannya menyelusup masuk ke swim suit Vina yg berwarna putih. Dikeluarkannya buah dada Vina dan diremas dengan ganas.
Vina mulai merasa gelisah. Dia memberontak sambil berteriak kecil.
Tapi pelatih tentu jauh lebih kuat. Dibekuknya Vina dari belakang dengan tangan kirinya. Tangan kanannya menyelusup lagi lewat celana swim suit Vina dan langsung ke vagina Vina.
Diselipkannya jari2nya masuk ke sana. Vina menjerit dan meronta2 tapi tak berdaya melepaskan diri. Air berkecipak2 dengan dashyat. Sementara tangan pelatih semakin kuat meremas dada dan Vagina Vina.
“jangan pak…………. sakit……….. ampun…………. tolong…………. tolong!!!!” Vina menjerit2 dan merintih kesakitan.
Pelatih makin kuat mengocok jari2nya memasuki liang vaginanya.
Tubuh Vina bagai terpanggang. Tubuh yg mungil itu menggelepar dalam air yg dingin. Sementara gerakan tangan pelatih makin kuat divaginanya.
“sakit paaaaaak…akh! aaaaaaaakkkkh! ampuuun aaaaaahhhh ampunn.” jeritan Vina bercampur dgn suara gelepar air di dalam kegelapan itu.
Setelah 20 menit bertarung dengan pelatih untuk melepaskan diri, akhirnya Vina kehabisan seluruh tenaganya. Tubuhnya lemas dan sakit semua.
Berkali2 pula dia sudah menelan air kolam renang dan tersedak. Belum lagi rasa sakit di dada dan kemaluannya karena diremas dengan ganas oleh pelatihnya.
Vina lunglai dan pasrah , dia tak tau apa yang akan terjadi atas dirinya. Dia tau akan ada bahaya menantinya. Tapi dia sdh benar benar kehabisan tenaga.
Akhirnya dibiarkannya pelatihnya memeluk tubuhnya dari belakang. Melihat Vina telah lunglai sang pelatih tersenyum.
Dibaliknya tubuh Vina menghadap dirinya. Buah dada Vina sudah keluar dari balik swimsuit putihnya. Putingnya sdh mancung dan berwarna merah muda.
Diangkatnya tubuh lunglai Vina diciumi dan dilumat nya payudara Vina dengan ganas. Vina melenguh dan menjerit kesakit.
Dia berusaha meronta lagi , tapi tenaganya sudah habis terkuras. Yang bisa dilakukan hanya menggigit bibirnya menahan sakit akibat gigitan sang pelatih di payudaranya.
Pelatih sdh benar2 on melihat Vina tak berdaya , ditenggelamkannya kepala Vina ke dalam air dan dia menyusul masuk kedalam air.
Di dlm air dipelorotkannya swim suit putih Vina. Terlihat tubuh mulus dan putih Vina yg sdh hampir pingsan tak berdaya. Segera diangkatnya kembali tubuh molek itu.
Vina mengangap keluar dari air. Dia sdh telanjang bulat dan berada di pelukan pelatihnya. “ampun pak , ampun…. jangan pak.” Rintihnya lemas.
“Kamu cantik dan seksi sekali . Sudah lama saya ingin ngentotin kamu. Mulai sekarag kamu harus menuruti kemauanku. Kalau tidak, kamu akan rasakan akibatnya. Paham???” ancamnya.
Vina mengangguk lemah. dia sudah benar” lunglai tak berdaya.
Pelatih langsung memelorotkan celana renangnya. Penisnya sdh gak tahan untuk menikmati vagina Vina. Dipeluknya dan Diangkat tubuh Vina, lalu diambleskan vaginanya tepat di penisnya yg sudah tegak perkasa.
“AHHHHHHHHHH , AKKKKKKK AMPUN PAKKK ! AMPUN PAKKKK ! AHHHH AHHHH AHHHHHHH ! ” jerit Vina.
Vina gemetar kesakitan dan pelatih tersenyum puas. Sudah dia perawani gadis imut dan cantik ini. Dengan kalap langsung disodok2nya tubuh Vina.
Diputarnya Vina hingga punggung Vina menempel ke dinding kolam. Dan di sana diperkosanya Vina dengan brutal.
Vina menangis semalaman selama perkosaan itu berlangsung di dalam dinginnya air kolam renang.
Vina yang sudah lemas lunglai tak berdaya hanya bisa pasrah membiarkan sang pelatih menikmati tubuhnya di dalam air. Seluruh rasa sakit yang dirasakannya mengalahkan rasa dinginnya air kolam renang malam itu.
Vina hanya bisa menangis dan merintih tak berdaya. Di dalam hatinya dia berharap semoga semua kejadian ini cepat usai dan hanya mimpi buruk belaka.
Pelatih itu terus bergoyang dan memompa tubuh kecil Vina tanpa henti. Tubuh Vina terlontar kesana-kemari tak berdaya. Berkali-kali dia nyaris tenggelam dan meminum air kolam yang dingin.
Berkali-kali pula pelatih mengangkat tubuh Vina, menempelkannya kembali ke dinding kolam dan memompanya kembali.
Bibir Vina dipagut dan dikulum dengan ganas. Buah dadanya yang baru tumbuh pun memar-memar dihujani gigitan dan cupangan pelatihnya. Vina sudah tak berdaya untuk menolak. Dia pasrah hampir pingsan.
Setelah hampir 1 jam memompa tubuh kecil itu, sang pelatih mulai menunjukkan tanda2 akan orgasme.Pompaannya semakin kuat dan semakin ganas. Lalu tiba2 dia menghentak dan mencengkeram tubuh kecil itu dengan kuat.
“Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhhh!!”
Dan Vina merasakan sesuatu yang menancap di bawah sana menyemprotkan sesuatu yang panas bagai lahar.
Vina memang masih sangat polos dan tidak mengetahui apakah “sesuatu” di dalam kemaluannya itu. Yang ia tau hanya “sesuatu” itu sangat menyakitkan dirinya.
Setelah puas berejakulasi di dalam vagina Vina yang masih sangat sempit dan memeluk tubuh kecil itu selama beberapa lama, pelatih mulai kembali ke alam kesadarannya.
Ditatapnya mahluk kecil di hadapannya.Vina menutup matanya dengan tak berdaya. Ia memang hampir pingsan dan kehabisan nafas.
Diciuminya wajah Vina yang cantik itu. Bibir Vina gemetaran diciumi dengan lahap oleh pria yang usianya hampir 3x umurnya itu, tapi sekujur tubuhnya sudah kaku kram oleh air yang sangat dingindan shock yg demikian berat.
Pelatih melepaskan penisnya dari vagina Vina. Dipeluknya dan dibopongnya Vina keluar kolam renang. Vina pasrah tak berdaya. Ditepi kolam diletakkannya tubuh kecil itu di lantai. Lalu pelatih menceburkan diri mengambil swim suit Vina dan celana renangnya yg sdh mengambang cukup jauh.
Ketika naik kembali, ditatapnya tubuh Vina yang tak berdaya di tepi kolam. “Anak ini memang cantik luar biasa. Siapapun pasti langsung ngaceng dan ingin ngentotin tubuhnya. Beruntung sekali aku.” Pikirnya dalam hati.
Lalu digendongnya tubuh Vina masuk ke wash room pria. Dimandikannya Vina yang terus terkulai tak berdaya dengan busa sabun. Tubuh kecilitu begitu indah dan mengkilap diterpa cahaya lampu.
Cupangan2 merah dileher, dada dan perutnya begitu merah kehitam-hitaman. Pelatih tersenyum bangga.
Dan di bawah shower, juga di depan kaca dinding yang lebar , dinikmatinya kembali tubuh tak berdaya itu. Kenikmatan demi kenikmatan dalam setiap hentakannya. Juga setiap rintihan dan lenguhan Vina yang mengiringi ibarat suara2 surga yang begitu indah terdengar.
Setelah puas mengisi vagina Vina berkali2 dengan spermanya,pelatih memandikan Vina lagi, mengenakan bajunya, dan mengantarkanVina dengan mobilnya.
“Ingat vin, jangan cerita ke siapa2 ya! Awas kamu! Kalo sampe bocor,lihat apa yang akan aku perbuat padamu! Paham??!” hardiknya.
Vina mengangguk lemah dengan air mata yang terus mengaliri pipinya yang putih. Bibirnya yang sudah pucat memutih gemetar ketakutan. “Iya pak , saya paham.” Bisiknya lemah.
– SELESAI –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar