♥ Ingin Mencari Agen Judi Online Terbesar dan Terpercaya ♦ Silahkan Kunjungi Website Kami Di WWW.POKERHUNTER77.COM ♣ dan Menangkan Jackpot Sebesar Besarnya ♠

Kamis, 09 November 2017

Cerita Lepas Perawan Adik Sepupuku Yang Polos


Nama ku Hari saat ini aku kuliah disalah satu perguruan tinggi swasta diyogyakarta semester 1, umurku 19tahun, tinggiku 175cm dengan wajah yang ditakdirkan tdk terlalu ganteng-ganteng amat sih tapiiii yahh bisa dibilang manis lah, untuk urusan sex aku termasuk baru mulai mengenal ML itu yah disaat aku mulai masuk bangku kuliah. 

Karena aku berasal dari luar jogja aku menumpang dirumah om Rahmad, om Rahmad itu adalah kakak dari mamaku, kebetulan om Rahmad jg memiliki kost-kostsan dengan 30 kamar, om Rahmad sendiri memiliki seorang istri namanya tante angel beliau adalah wanita keturunan chinese yang sangat cantik, diumur 30tahun terlihat muda dan menggairahkan, om Rahmad sendiri sudah berumur 40tahun, om Rahmad menikahi tante agnes disaat tante angel masih berumur 16thn. 

Dan dari hasil pernikahan mereka dikaruniai 3 orang anak perempuan, anak pertama bernama Riris 17thn kelas 2 di salah satu sma favorit dijogja, Riris memiliki tubuh yang sintal dengan tinggi 160cm dengan payudara 34C, dengan kulit yang putih dan memiliki wajah yang cantik seperti mamanya, anak kedua bernama Monica berumur 14thn kelas 2 smp memiliki tubuh yang agak sedikit gemuk dengan tinggi 155cm dengan payudara 32B putih dan cantik, Monica anaknya sedikit centil. 

Dan Lavenia berumur 12thn kelas 6sd memiliki wajah yang mirip mamanya dengan tubuh yang bisa dibilang bongsor dengan tinggi 157cm dengan payudara 32A kl sedang tdk memakai seragam sekolah tdk seperti anak sd, Lavenia anak yang periang, lincah dan cerewet. 

Seperti yang aku bilang aku mengenal sex diawal aku masuk bangku kuliah dan akhirnya terus berlanjut, pengalaman pertama aku melakukan ml adalah bersama sepupuku Riris. 

“Pagiiiiiiiii om tante wahhh udah pada kumpul nih,,,”aku menyapa tante angel dan om Rahmad yang sedang menyantap sarapan pagi. 

Woww tante angel terlihat seksi sekali dengan menggunakan baju tidur terusan sebatas paha. 

Cuuuuupppphhh… 

“Pagi gadis pemalas, belum mandi udah sarapan, masih bau iler jg”aku mencium pipi Riris sambil menggoda nya dan mengacak-acak rambutnya. “Ihhhhhhh apaan sih mas, reseeee tauk gak, kalo bau ngapain cium-cium??” Riris sedikit merengut kesal aku godain. 

Hahahahaha.... Aku cuma tertawa melihat tingkahnya itu. 

“Lho Monica sama Lavenia mana tante? Kok ga keliatan”aku menanyakan keberadaan kedua sepupuku itu pada tante angel. 
“Monica sama Lavenia Yah udah berangkat sekolah dari tadi dong mass”bukan tante angel yang menjawab malah Riris yang menjawab pertanyaanku. “lha kamu sendiri kok ga sekolah dek??”Tanyaku ke Riris.. 
“Liburrr dong, guru nya rapat mas..”Jawab Riris. 

Aku hanya membulatkan mulutku menanggapi jawaban Riris. 

“Owh iya hari ini om sama tante berangkat kejakarta ada urusan bisnis selama 3 hari, kami minta tolong kamu menjaga rumah dan menjaga adek-adekmu ya?”Tiba-tiba om Rahmad membuka suara setelah dari tadi hanya tersenyum melihat tingkahlaku aku dan Riris. “Ohhh oke,, om tenang saja”Akhirnya rutinitas sarapan dipagi hari itu berlanjut. 

Setelah sarapan om dan tante kembali kekamarnya untuk bersiap-siap berangkat, dan Riris entah kemana mungkin berada dikamarnya Dan setelah om dan tante pergi aku bingung mau ngapain dan merasa bosan akhirnya aku menuju kamar Riris bermaksud iseng menggodanya, tapi saat sebelum aku mengetuk pintu kamarnya, aku mendengar suara-suara desahan. 

“Desahan apa itu? Itu kan suara Riris? Apakah Riris lg mansturbasi?” Semua pertanyaan itu muncul didalam pikiranku. 

Tiba-tiba aku membayangkan Riris dengan tubuhnya yang telanjang sedang bermansturbasi diatas kasur. Aku tiba-tiba dikejutkan dengan suara desahan panjang yang kencang menandakan dia sudah mencapai orgasmenya dan itu langsung membuyarkan lamunanku.

” Riris… Riris… Kamu kenapa dek? Kok teriak-teriak, aku masuk yah” aku berteriak dari luar pintu sambil membuka pintu kamarnya yang ternyata tdk dikunci.


“Jaaanggaaannn masuk mass” teriak Riris tapi telambat pintu kamarnya sudah terbuka dan aku melihat dengan jelas tubuhnya yang sedang telanjang bulat dengan tangan yang masih mengelus memeknya

“Kyyaaaaaaaaa…”.

Astaga kamu lagi ngapain Ris?

Aku benar-benar kaget melihat adik sepupuku ini sedang menonton film porno sambil bermansturbasi, gila ternyata seperti ini kelakuannya.

“Buuuukkkkkk”, Tiba-tiba sebuah bantal mendarat dimuka membuyarkan pikiranku.

” aku lg ga ngapa-ngapain mas, dan tolong keluar mas” Riris berteriak setelah melemparkan bantal ke muka ku.

” Boong kamu, mas lihat apa yang sedang kamu lakukan dan mas mendengar kamu mendesah-desah, jgn bohong atau mas bakalan lapor ke tante agnes” aku coba mengancamnya.

Dia terlihat kaget mendengar ucapanku.

” Mas jgn mas, plisss iya mas maafin aku, aku penasaran mas dengan yang selalu diceritakan teman-temanku soal seks, dan aku penasaran gimana rasanya mas, maaf mas, pliss jng bilang ke mama dan papa hikkk.. Hikk..” Riris mencoba memohon pada ku sambil terisak menangis. Astaga aku benar-benar kaget mendengar pengakuan Riris.

“Oke mas ga akan melaporkan apa yang sudah kamu lakukan ini, tapi…”

Aku menggantung kata-kataku.

“Tapi apa mas??”

“Tapi kamu lanjutkan apa yang kamu lakukan itu dihadapan mas” aku melanjutkan kata-kataku.

“Apa?? Tapi mas aku malu” Riris nampak kaget mendengar kata-kataku

“Kenapa? Kamu gamau? Yaudah kalo gitu kalo tante agnes pulang mas akan melaporkan perbuatanmu ini” ucapku sambil berbalik akan beranjak keluar dari kamar Riris

“Ahhhh mas Jgn mas, oke oke aku akan lakukan mas tapi plis jgn melaporkan ke mama” Riris menjawab sambil ketakutan.

“Yaa udah tunggu apa lagi” kataku sambil duduk di kursi yang berada disebelah tempat tidurnya.

Akhirnya Riris mulai melanjutkan kegiatan nya yang sempat terhenti tadi, Dia mulai meremas remas kedua payudara nya.

” Aaahhhhhh ssshhhhh emmmm” Riris mulai mendesah desah tertahan, sepertinya dia masih merasa malu pada ku.

” Elus elus memekmu jg sayang” aku mencoba menyuruhnya mengelus-elus memeknya, dan dia mulai mengelus memeknya yang merah merekah, dan masih sedikit ditumbuhi bulu

“AaarggHhhhhhhh mas geli rasanya sssshhhhhh..” Riris kembali mendesah

” Tapi enak kan” kataku

“Iya mas enak banget ssshhhhhh” Riris menjawab sambil mendesah.

Celana ku terasa sesak karena kontolku yang berukuran 17cm sudah menegang maksimal melihat Riris bermansturbasi dihadapanku, dan akhirnya aku pun tak tahan kemudian mengeluarkan k0ntolku dan mulai mengocok k0ntolku yang sudah menenggang sambil melihat Riris yang sedang mengelus memeknya sambil merem melek.

aaahhhhhh ssshhhhhh terdengar desahan seksi yang keluar dari mulut Riris.

Aku semakin tak bisa menahan hawa nafsuku untuk menyentuh tubuh adik sepupuku ini dan akhirnya aku mulai mendekati Riris sambil masih mengocok k0ntolku.

Riris tersentak kaget melihat aku mendekatinya tapi kemudian matanya terlihat sayu menatap k0ntolku yang sedang ku kocok.

“Massss… sshhhhh… Mau ngapain mas?”Riris mencoba bertanya kepadaku

“Sssstttttt… Udah lanjutin aja sayang” ucapku yang mulai mendekatinya.

Aku yang sudah duduk disebelahnya mulai membelai rambutnya dan menatap matanya yang sayu dan dia tersentak kaget karena aku yang tiba-tiba langsung mencium bibirnya, Riris sedikit berontak atas perbuatanku tp tetap membiarkan aku mencium bibirnya bahkan aku mulai melumat bibirnya dan memasukkan lidahku kemulutnya mencoba mencari lidahnya, dan entah kenapa tiba-tiba dia membalas lumatanku, kami berdua pun saling berciuman.

Saling melumat tapi tdk sampai disitu saja perbuatanku, tangan kanan ku mulai mengelus perutnya dan naik mengelus elus payudaranya, aku mendengar desahan Riris disela-sela ciuman kami, tangannya mencoba memegang tanganku yang sedang meremas remas payudaranya dan memainkan putingnya yang sudah menegang dan tiba-tia dia melepaskan ciumannya.

“Aahhh mass apa yang mas lalukan? Aku takut mas, ahhh jgnn…” Ucap Riris dengan sedikit mendesah.

“ssssttttt… Nikmatin aja Ris, katanya kamu penasaran dengan namanya seks, nah mas akan menunjukanmu seperti apa rasanya, yahh enjoy,, nikmatin sayang”aku mencoba membujuknya

“Tapi mas….hmmppppp”, Ucapan Riris terputus karena aku sudah melumat bibirnya lagi.

Tanganku pun mulai turun kebawah hingga kepangkal pahanya mengelus elus memeknya yang masih jarang ditumbuhi bulu.

“Aaarrgggghhhhhhhh…..”, Riris tersentak kaget merasakan tanganku mengelus elus memeknya.

“Aahhhhh… mas sshhhh.. jangaannn mas aahhhhhh..” Riris mencoba menolak perbuataku dengan tangannya mencoba menahan tanganku, tapi aku tdk peduli dan terus mengelus memeknya bahkan aku mencari klitorisnya dan semakin mengelus semakin cepat.

Akhirnya Riris pasrah atas perbuatanku dengan mendesah semakin kencang.

“Aahhhhhhhh… Aaaahhhhh.. Mas ngapin mas ahhh geli banget mass aaarrhhhhhh…”, Aku terus saja mengocok-ngocok klitorisnya semakin cepat, dan tiba2.

“Aaaahhhhh mas aku rasanya pingin pipis mas aaaargghh udah mas ahhhh aaahhhhhh”, Sepertinya Riris akan mencapai orgasme nya.

“Aaaarrrrrrrgggghhhhhhhhh….aaaaahhhhh… Pipis mas aku pipis aaaaarrrggghhhhhhhhhh…” Tiba-tiba Riris menjerit kencang dengan tubuh yang mengejang karena mengalami orgasme nya yang baru pertama kali dia rasakan.

Dan tubuhnya kemudian melemas setelah mengalami orgasme nya.

“Hahhhh…haaahhhhh..haaahhhh”, Tampaknya nafasnya masih tersenggal senggal setelah merasakan orgasme.

“Tadi itu apa mas rasanya Riris pipis tapi bukan pipis yang keluar dan rasanya enak bnget mas haaahhh..” Riris mencoba menanyakan kepadaku atas apa yang baru dialaminya..

“itu td namanya kamu orgasme sayang, nikmatkan??” Ucapku

“Iya masss rasanya enak banget, sampe urat-urat ditubuhku lemes semua” ucap Riris dengan nafas yang masih tersengal-senggal.

“Hehehe itu belum seberapa sayang, masih ada yang lebih nikmat lagi, kamu mau coba? Dijamin kamu pasti ketagihan” bisikku disamping telinganya

“Beneran mas? Apa itu? Hemm boleh mas Riris mau haahh haahh” Riris menjawab dengan polosnya.

“Oke, kamu istirahat sebentar, sepertinya kamu terlihat capek banget, setelah itu kita lajutin lg permainan kita” ucapku pada adek sepupuku

“Hahahahaha ternyata nih anak masih sangat polos sekali soal seks” gumamku sambil mengelus-elus rambutnya.

“Gimana sayang mau lanjut?” Tanyaku kepada Riris karena aku melihat nafasnya sudah seperti biasa lagi

“Heemmmm tapi aku malu mas” ucap Riris

“Malu kenapa dek, udah tenang aja yahh! Kamu rileks, dijamin kamu pasti menikmatinya” ucap ku berusaha membujuknya.
Aku pun mulai mencium bibirnya lagi dan terus turun ke payudaranya, aku pun mengisap putingnya kanan kiri secara bergantian. 

Aku mendengar desahan desahan yang keluar dari bibir Riris, aku semakin menurunkan ciuman ku hingga kepanggal pahanya, dan mulai menghisap memeknya.

“Aaarggghhhh… mas geli mas ssshhhhh…mas ngapain memekku mas aaaahhhhhh” Riris meracau sambil meremas rambutku, aku semakin menghisap memeknya, klitorisnya pun tak luput oleh hisapanku, Riris hanya bisa mendesah menikmati perbuatanku.

Setelah yakin memeknya sudah sangat basah aku pun mulai menindih tubuh Riris dan mulai menggesek2kan kontolku ke bibir memeknya.

“Aarrrrgghhhhhhhh ssshhhhhhh”Riris semakin mendesah tak karuan, aku pun mulai sedikit menekan kontolku untuk masuk ke memeknya, tapi ternyata sulit sekali karena Riris masih perawan, aku pun semakin menekan k0ntolku, dan akhirnya sedikit demi sedikit masuk kepala k0ntolku.

“Ahhhhhh sakittttttttttttt.. Shhhhhh… Jgn mas.. Udah mass aku takut”Riris mencoba menahanku untuk tdk melanjutkan tindakkanku, aku cuma sedikit menenangkannya dengan mencium bibirnya dan meremas payudaranya.

Dan Riris sudah mulai kembali rileks, dan saat itu lah aku menekan kuat-kuat k0ntolku ke belahan memek nya dan aku merasakan k0ntolku menembus dinding tipis didalam memeknya dengan dibarengi teriakan kesakitan Riris.

“Aaaarrggggghhhhhhhhhhh… Saaakkkittttttttttt masss aaakkkkhhhh sakit, udah mas”Riris menjerit kesakitan saat merasakan memek nya dimasuki benda asing.

Aku mendiamkan k0ntolku yang telah bersarang didalam memek, sambil menikmati enaknya jepitan memek milik Riris, ternyata seperti inilah rasanya ml.



Dan aku mencoba mengurangi rasa sakit yang dirasakan Riris dengan mencumbu bibirnya, setelah melihatnya sedikit tenang aku mulai memompa k0ntolku keluar masuk memeknya secara perlahan dengan sambil mencumbu puting payudaranya.

“Sssshhhh…aaahhhh… Pelan mas masih perihhh aaaaakkkhhhh sssshhhhhh”ucap Riris dengan mendesah

“Iya sayang, nikmatin saja lama-lama perihnya akan hilang dan berganti jd enak” ucapku ke Riris.

Aku terus menggenjot memeknya keluar masuk dan aku merasa memek nya sudah terbiasa dengan k0ntolku yang mengobok-obok isi memeknya Dan Riris sepertinya sudah tdk merasakan perih lagi tapi sebaliknya merasakan enak di memeknya, terbukti dari desahan desahannya.

“Aaahhhhhh mas terus mas…aaahhhh enakkkk sssshhhh… Aaahhhh.. Mas jahat udah ngentotin sepupunya sendiriii…hhhhhmmmm….” Racau Riris.

Aku tersenyum mendengar kata2nya, aku terus menggenjot memek nya semakin cepat semakin dalam.

“Aaaaahhhhh Ris enak banget memekmu sayang,,pereettt banget aaahhhhhhh memek perawan emang nikmat” aku pun tak tahan untuk mendesah.

Selama sepuluh menit aku menggenjot memek nya tiba-tiba.

” Aaaahhhh massss aku mau pipis lagi masss aaahhhh… Aaaahhhhhh..” Ucap Riris lirih

“Pipis aja sayang, keluarin aja jemput kenikmatanmu sayang” bisikku ke Riris.

“Aaaahhh terusss massss aahhh aku ga tahan mas aaahhhhhh pipisss….. Aahhhhhh aku pipis massss… Aaaaarrrgggggggggghhhhhhh…”.

Riris mendesahhh panjang pantatnya sedikit terangkat keatas, dia mendapatkan orgasmenya lagi.

Hhhaaaahhh…haaahhhh….haaahhhhhh.

Terlihat dia terengah-engah tapi aku tak peduli aku belum keluar, aku memintanya menungging dan dengan doggy style aku mengobok-ngobok lagi memek bahkan semakin cepat.

“Aaaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaaaahhhhh…” Riris hanya mendesah lemas.

Cukup lama aku menggenjotnya dengan posisi doggy style dan aku merasa aku akan mencapai yang ingin aku capai dalam persetubuhan ini dengan cepat aku membalikkan badannya lagi, memasukkan lagi k0ntolku ke memeknya dan menggenjot dengan cepat sampai terdengar bunyi gesekan k0ntolku dengan memeknya.

“Aaaaahhhhh….aaaahhhhh…”

Riris hanya bisa medesah desah pasrah.

“Aaakkhhhhhh mas aku mau pipis lagi aaahhhhhhhhhhhh…” Kata Riris disela rintihannya

“Sssshhh aahhhhh iya sayang sabar Ris mas jg mau keluar Ris aahhhh gilaaaa enak banget memekmu sayang… Aaaaakkkhhhh keluar sayang maasss aahh keluarrr…..aarrrrrrrggggggggggghhhh…”.

“Aku jg mas aku udah ga tahan masss aku pipis masssss…aarrrrrrrrrgggghhhhhhhhh…”

“Creetttt.. Creeetttt.. Creeeettttttt…”.

Dengan bersamaan Riris orgasme untuk ketiga kalinya pejuku pun menyembur deras didalam memek nya menyatu dengan cairan cintanya.

“Haaaahhhhh….haaaahhhhhh…”.

Kami sama-sama lemas dan terengah-engah menikmati orgasme kami yang dasyat ini. Setelah menikmati sisa-sisa orgasme kami, aku mencabut k0ntol ku dari dalam memek nya.

“Aaaarrrrhhhhh…” Riris sedikit merintih saat aku mencabut k0ntolku

” Haaahhhh… Gpp mas, ngilu rasanya pas mas keluarin punya mas tadi” ucap Riris dengan masih terengah-engah.

Aku pun beranjak dari atas tubuh Riris dan tidur disebelah Riris

Dia berbalik menghadapku dan menatap mataku nanar, aku melihat air matanya menetes.

“Ris maafin aku yahhhh” ucapku lirih sambil menatapnnya

“Mas seharusnya kita tdk melakukan ini, seharusnya ini tdk terjadi, kita ini saudara hikkk….hikkk…”Ucap Riris sambil terisak

“Maafin mas yahh Ris”ucapku yang masih menatap matanya

“Hiiikkkkk…hiiikkk… Massss jahaattt.. Hiiikkk.. Mas sekarang aku udah ga perawan lagi” ucap Riris masih dengan terisak

“Sssstttt… Mas minta maaf, mas khilaf, tapi mas mau bilang mas sayang sama kamu” ucapku dengan menatapnya dengan rasa bersalah.

Tapi entah tanpa aku sadari, aku merasa ada suatu perasaan yang lain yang muncul terhadap adek sepupuku ini! Apakah aku mencintainya? Pikirku.

Huuufffff gataulah.

“Ya sudahlah mas hiikkk.. Udah terjadi mau gimana lagi, tapi aku takut mas kalau aku hamil bagaimana??” Tanya Riris

Aku kaget dengan pertanyaan Riris, aku berfikir iya bagaimana kalau dia hamil? Arrgghhh apa yang akan terjadi nanti?

Bukannya aku gamau bertanggung jawab, tapi apakah keluarga kami akan memperbolehkan?

Ahhh gataulah, aku bahkan ga bisa berfikir tapi apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab, aku tersenyum dan berkata kepada Riris.

“Kamu tenang sayang, mas akan tanggung jawab kalo kamu hamil, kita akan menikah, mas sayang sama kamu”

” Mas serius???” Tanya Riris

“Iya sayang, atau mulai sekarang kita pacaran saja secara diam2 hehehe”Jawabku sambil mengedip-ngedipkan mata

” Iiiihhh apaaan sih mauu nya wwweeeekkk” ucap Riris samil memeletkan lidahnya kepadaku

“Massss… Hhhmmmm aku sayang mas, mas janji harus selalu ada untuk aku, mas harus selalu menjagaku, mas harus selalu mencintai aku, mulai sekarang aku adalah milik mas” Ucap Riris tiba-tiba mengagetkanku.

Tapi kemudian aku tersenyum, menjawab semua kata-katanya dengan kecupan dibibirnya dengan penuh kasih sayang, dia pun membalas kecupanku dan kami pun berpelukkan.

Pikiranku pun melayang entah kemana, entahlah apa yang akan terjadi nanti, apa yang akan aku hadapi esok biarlah menjadi rahasia bagiku, semua ini baru permulaan, dan entah akan seperti apa akhirnya, akupun memejamkan mata dan akhirnya kamipun tertidur berpelukkan dengan masih keadaan bertelanjang.

Expedisi dengan anak SD-Cerita Sex Dibawah Umur


Sebagai pemuda yang berusa 23 tahun, aku juga suka berselancar mencari situs-situs porno. Setelah bosan melihat berbagai situs porno dari orang-orang dewasa, akhirnya hobby ku itu menemukan situs-situs di bawah umur. Aku sangat terangsang dengan gambar-gambar anak dibawah umur yang melakukan berbagai adegan sex. Orientasi sex ku jadi berubah dan penasaran untuk tahu lebih jauh mengenai kegiatan sex anak-anak di bawah umur. Mungkin karena itu otakku jadi agak miring. Aku berpikir Audi dan Ria bisa menjadi proyekku untuk mewujudkan fantasi sex ku. Aku jadi punya keinginan melakukan eksprimen mempengaruhi dua anak asuhku menjadi obyek sex. Mereka tidak ada yang mengawasi kecuali aku, sehingga aku punya keleluasaan untuk mendidik apa pun kepada mereka. Akhirnya aku menyusun skenario untuk menjebak mereka sesuai dengan obsesiku. Aku akan mempengaruhi mereka secara perlahan-lahan, sehingga tidak sampai terjadi penolakan yang nanti membuat kekecewaan. Aku mengajari mereka melalui tontonan di TV melalui DVD. Aku rasa inilah cara yang paling memungkinkan untuk menghanyutkan mereka. Oleh karena itu mereka aku ajak menyaksikan filim-film yang sudah aku susun penahapannya.
Ria dan Audi duduk berjajar menyaksikan film. Mereka duduk malu-malu Sementara aku duduk di sisi lain Ria. Kami menyaksikan film X satu, dengan cerita yang cukup menarik. Ria berkali-kali menutup mata ketika di TV tampil cewek berciuman dengan laki-laki atau kalau kelihatan cewek telanjang.. Maklum lah mereka masih 9 tahun, mungkin belum berani terus terang atau malu menyaksikan adegan-adegan seperti itu.
Sejak saat itu mereka sering nonton film DVD baik bertiga, atau aku berdua dengan Ria saja atau dengan Audi saja. Audi lebih berani menatap adegan-adegan syur dibAuding Ria.
Setelah sekian kali kami terbiasa nonton film seperti itu, akhirnya Ria berani menatap langsung adegan-adegan syur. Dia kelihatannya tidak jengah lagi. Aku membiarkan saja Ria terbiasa menyaksikan adegan seperti itu dan kularang Audi mengejeknya.
Setelah Mereka terbiasa, aku meningkatkan film dengan rating yang lebih tinggi yaitu film-film X dua. Ria masih terlihat agak malu meskipun dia tidak lagi menutup mata, sementara Audi antusias meyaksikan adegan porno. Aku menjelaskan secara gamblang apa yang sedang terjadi pada adegan-adengan itu. Audi banyak bertanya, sementara Ria hanya diam saja. Mungkin dia masih terhalang rasa malu untuk bertanya. Namun setelah terbiasa menyaksikan beberapa film, akhirnya Ria berkomentar, kenapa perempuan di film itu tidak malu, dan kenapa dia mau saja beradegan seperti itu. Aku menjelaskan apa adanya. Entah dia paham dengan penjelasanku, entah tidak. Tapi akhirnya keluar juga pertanyaannya apakah si perempuan merasa sakit atau senang, karena adanya suara rintihan dari perempuan.
Anak-anak itu jadi kecanduan menonton film-film porno meski baru rating X dua. Kesempatan itulah aku meningkatkan tontonan dengan rating yang lebih tinggi yaitu film-film X tiga. Aku memilih film yang mempunyai jalan cerita yang wajar, seperti Tarzan X dan film-film drama.
Pertanyaan Audi makin bertubi-tubi, sementara Ria hanya diam terpaku. Aku duga, Audi terangsang oleh film seperti itu, sementara Ria terkesiap melihat aksi senggama yang menampilkan gambar lebih detil.
Kami kemudian terbiasa menyaksikan film dengan rating X 3 sampai kepada berbagai tema mulai dari party, lesbi sampai interacial.. “Ih geli deh oom nonton nonton yang gituan, “ kata Ria.
Aku katakan kepada mereka, bahwa semua orang bakal melakukan hal semacam itu, karena rasanya nikmat dan dengan jalan itulah manusia melampiaskan rasa kasih sayang dan nafsunya.
Aku tanyakan ke Ria dan Audi apakah mereka pernah berciuman. Aku tau jawabnya, tetapi Ria memilih tidak menjawab, sementara Audi terus terang mengatakan belum. Ketika kutanya apakah kalian ingin belajar berciuman seperti yang di film itu. Keduanya terdiam malu.
“ Gak usah malulah, kalian harus merasakan nikmatnya orang berciuman, kalau kalian tidak belajar nanti sesudah gede malah malu-maluin dicium pacar tapi gak bisa apa-apa,” kata ku berkilah.
“Nah sekarang oom ajari cara berciuman ya,” kataku.
Ria langsung menutup mulut, sementara Audi bengong. Aku memberi mereka permen pengharum mulut. Kukatakan agar kalau berciuman nikmat sebaiknya mulut kita berbau sedap. Keduanya mau menerima permen dan menghisapnya sampai habis. Keduanya menurut saja ketika kuminta berdiri berhadapan. Audi memeluk Ria seperti permintaanku, sementara Ria malu dan menundukkan wajahnya. Audi pertama-tama kuarahkan mencium pipi kiri dan kanan dengan gerakan yang lembut. Dasar mereka masih anak-anak, gerakannya masih kaku. Aku suruh mereka melakukan berulang-ulang sampai gerakannya tidak kaku. Setelah mencium kening dan pipi Ribna berkali-kali dan demikian juga Ria mencium Audi, akhirnya suasana agak cair juga. Ria kuminta memiringkan kepalanya ke kiri dan Audi kekanan. Pertama kuminta keduanya menempelkan bibirnya saja sementara mulutnya tetap terkatup. Perlahan-lahan-lahan keduanya kuminta membuka mulutnya sedikit sampai akhirnya kedua mulut mereka menyatu. Aku arahkan Audi agar lebih agresif dan Ria menghisap mulut Audi. Meski gerakannya kaku dan malu-malu, tetapi insting sex mereka mendorong mereka untuk melakukannya dengan benar. Audi dan Ria kuminta saling menjulurkan lidahnya dan masuk ke dalam mulut lawan.
Karena baru pertama kali, kedua mereka mengeluarkan air liur yang banyak sampai menetes. Ketika mereka mengakhiri adegan itu keduanya tertawa geli. Setelah posisi berdiri aku atur agar mereka berciuman sambil menindih. Ria kuminta berbaring di sofa dan Audi menindihnya lalu kembali melakukan ciuman. Mereka menuruti kemauanku dan mulai melakukannya. Kali ini gerakan mereka sudah makin luwes. Posisi aku balik sehingga Ria yang menindih Audi. Kelihatannya mereka cukup cerdas menerima pelajaran ini.
Hari ini pelajaran bercumbu aku cukupkan sampai disitu. Sebagai penutup aku mengajarkan ke Audi dengan mencontohkannya. Aku merengut Ria dan kududukkan di pangkuanku dengan posisi berhadapan lalu kudaratkan ciuman ke mulutnya. Ria kucium mulutnya dengan berbagai gerakan vaRiasi. Ria terengah-ngah dan nafasnya memburu. Aku tahu dia terangsang oleh ciumanku.
Keesokan harinya pelajaran kutingkatkan dengan berciuman sambil meraba. Berhubung Ria belum tumbuh payudaranya, maka kupikir jika Audi meraba dadanya dia belum akan merasakan apa-apa. Oleh karena itu aku pikir rabaan harus difokuskan langsung ke kemaluan lawan masing-masing. Dengan posisi berdiri mereka kali ini kembali berciuman, Tangan Audi kuarahkan meremas remas bongkahan pantat Ria sebaliknya Ria kuarahkan memeluk Audi lebih erat.
Nafas Ria mulai memburu menandakan birahinya mulai bangkit. Tangan Audi aku tuntun untuk merabai selangkangan Ria. Ria terkejut dan menjauhkan posisi posisi selangkangannya dari tubuh Audi, Tetapi aku larang agar Ria diam saja dan merasakan kenikmatan yang akan timbul. Tangan kiri Audi aku arahkan menangkup ke memek Ria meskipun masih tertutup celana pendek, dan jari tengahnya kuminta menekan-nekan di bagian tengahnya. Ria diam saja diperlakukan begitu. Sementara setelah itu tangan Ria aku tuntun untuk memegang selangkangan Audi. Mulanya tangan Ria agak dikakukan sehingga dia agak berontak ketika aku tuntun menuju kemaluan Audi. Setelah kuperintah agar melemaskan, akhirnya Ria pasrah. Kemaluan Audi yang mengeras terjamah oleh tangan Ria, Tetapi tangan Ria diam saja. Kemudian aku mengarahkan jari-jari Ria agar menggenggam batang penis Audi. Arahanku diikutinya dan keduanya kelihatan mulai tinggi birahinya. Audi kuminta berpindah menciumi belakang telinga Ria lalu turun ke leher. Nafas Ria mulai memburu, sementara tangan Audi makin aktif meremas-remas selangkangan Ria.



Adegan itu kuhentikan dan Audi kuminta membuka kausnya, Ria Juga. Mulanya Ria menolak, tetapi setelah aku paksa, dia akhirnya menyerah. Kedua tangannya ditangkupkankannya ke kedua buah dadanya yang belum tumbuh. Naluri kewanitannya yang menuntun tangannya menutup yang sebenarnya belum perlu ditutup, karena memang belum tumbuh. Aku meminta Ria berbaring di sofa dan Audi kusuruh menciumi dada Ria dan menjilati kedua puttingnya . Ria kegelian ketika Audi mulai menjilati dadanya. Aku minta Ria menahan rasa geli. Dia berusaha mati-matian , tetapi rasa geli itu tidak bisa dia tahan. Karena Ria tidak mampu menahan rasa geli, sekarang gantian Audi yang berbaring dan Ria yang menjilati dada dan kedua putting Audi.

Audi rupanya juga kegelian, tetapi dia masih bisa menahan, ketika dia kuperintahkan menahan rasa geli itu.

Pelajaran berikutnya adalah membuka celana luar mereka. Audi menyisakan celana dalamnya dan Ria juga masih memakai celana dalam warna krem. Aku kembali mengarahkan mereka agar saling meremas kedua kelamin lawan jenisnya sambil berciuman. Setelah itu aku arahkan agar tangan Audi menelusup ke dalam celana dalam Ria dan Ria juga begitu. Keduanya melakukan dengan malu-malu.
Ria kuarahkan agar menggenggam batang Audi yang masih kecil tetapi sudah keras menegang, sementara Audi komplain,karena katanya memek Ria ada air kencingnya. Aku katakan itu bukan air kencing tetapi lendir sebagai tanda Ria sudah terangsang. Ria menggelinjang-gelinjang ketika tangan Audi dengan kasar mengorek-ngorek memek Ria. Aku arahkan agar Audi jangan bertindak kasar dan mencari clitoris Ria. Dengan arahanku Audi menemukan clitoris Ria. Mendapat sentuhan jari Audi di clitorisnya, Ria menggelinjang gelinjang, katanya rasanya geli.

Aku lalu memelorotkan kedua celana dalam mereka sehingga keduanya sekarang bugil. Audi terus mengorek memek Ria sementara Ria menggenggam penis Audi tetapi tidak melakukan gerakan.
Keduanya kelihatan sudah naik birahinya. Audi kuminta berbaring di sofa dengan posisi telentang dan Ria kuajari mengoral penis Audi. Penis kecil yang tegang mengeras mengacung ke atas. Audi sudah sunat sejak kecil. Mulanya Ria merasa jijik, tetapi kuingatkan adegan-adegan di film dimana baik laki maupun perempuan merasakan nikmat yang luar biasa karena menghisap kemaluan. Audi kelihatannya agak jengah juga, tetapi ketika Ria meremas-remas penisnya dia merem melek nikmat. Kuajarkan Ria agar memulainya dengan menciumi sekitar kemaluan Audi. Ria dengan gerakan ragu mlai menciumi sekitar kontol Audi. Audi melenguh-lenguh nikmat. Ria mulai menciumi ujung penis Audi dan pelan-pelan ia mulai melahapnya. Audi makin kelojotan dan tak lama kemudia dia melenguh panjang. Kelihatannya Audi mencapai orgasme. Tapi seusia dia 9 tahun belum ada sperma yang keluar. Aku memerintahkan Ria untuk menghentikan oralnya, karena Audi pun menarik penisnya dari mulut Ria. Audi merasa geli yang amat sangat sesaat setelah dia mencapai orgasme.
Audi mengakui rasa nikmat yang luar biasa dioral oleh Ria. Sementara Ria sibuk meludah dan melap mulutnya dengan handuk. Aku suruh dia membersihkan diri ke kamar mAudi sekaligus membersihkan memeknya.
Ria kembali dari kamar mAudi dalam keadaan masih telanjang bulat. Dia kuatur posisinya duduk bersandar di sofa sambil mengangkang dan menekuk kedua kakinya. Audi kuminta bersimpuh dihadapan memek Ria. Ria menutupi lubang kemaluannya dengan tangan. Aku terpaksa menyingkirkannya dan memberi instruksi bagian mana dulu yang harus dijiliati oleh Audi. Dia kuarahkan untuk mencium terlebih dahulu sekeliling belahan memek. Setelah itu ketika rasa geli Ria agak menurun, Audi boleh menjilati seputar belahan memek dengan gerakan melingkar dari sisi kiri ke sisi kanan. Setelah itu belahan memek Ria aku lebarkan dan kutunjukkan bagian clitorisnya di ujung lipatan bagian atas yang agak menonjol. Memek anak seusia Ria ini lipatan bibir dalamnya masih mancung menonjol kedepan. Audi kuminta menjilat clitoris Ria dengan gerakan halus. Jika Ria merasa nyeri Audi kuminta menjilati dulu pinggir sekitar clitoris, dengan tidak menyentuh clitorisnya. Setelah Ria nafasnya makin memburu dan menggeliat-geliat sebagai tanda dia mencapai kenikmatan, baru aku perintahkan Audi memfokuskan jilatannya ke clitoris Ria.

Cukup lama Audi terus menerus menjilati clitoris Ria. Sampai dia berkali-kali bertanya kepadaku apakah sudah selesai. Aku perintahkan dia terus menjilat. Audi mengeluh lidahnya cape. Aku ajarkan agar mulutnya Audi menangkup belahan memek Ria dan lidahnya bermain di ujung clitoris. Posisi mulut Audi yang demikian itu membuat rangsangan pada clitoris Ria makin terasa terfokus, karena jilatan Audi mungkin juga terfokus. Ria akhirnya mengejang dan menjepit kedua kepala Audi sembil menekan kepala Audi kuat-kuat ke arah memeknya. Audi sempat gelagapan tidak bisa bernafas sebentar. Ria mengatupkan matanya dan wajahnya damai dan puas. Dia mengangguk membenarkan rasa nikmat luar biasa yang baru saja dialami.

Kagiatan itu itu rupanya sudah memacu birahi Audi lagi. Batang penisnya kembali sudah berdiri tegak.

Aku melumuri penis Audi dengan jelli dan juga seputar lubang memek Ria.
Audi kuajarkan mengambil posisi untuk memasukkan penisnya ke lubang memek Ria. Aku ingatkan Audi agar mendorongkan pensinya pelan-pelan, dan jangan dipaksakan. Jika Ria mengeluh sakit, Audi harus berhenti.

Audi kelihatannya paham. Ujung penisnya kutuntun menuju permukaan lubang vagina Ria. Aku oles-oleskan kepala penis Audi di depan lubang kemaluan Ria. Setelah tepat di depan lubang Audi kuminta mendorong sedikit. Kepala penis Audi yang masih kecil agak melesak masuk ke dalam lipatan memek Ria. Ria mengeluh sakit. Aku minta Audi menghentikannya. Audi kuminta menarik penisnya pelan-pelan. Aku memandunya dengan memegang kedua pantat Audi. Kudorong pelan pantatnya lalu kutarik lagi sedikit. Gerakan maju mudur berkali-kali itu berhasil menenggelamkan seluruh kepala penis Audi.

Ria meringis menahan rasa sakit akibat penetrasi penis Audi kedalam memeknya. Audi mulai menguasai gerakan dan dia mengaku merasa nikmat kepala penisnya dijepit oleh memek Ria, sementara Ria masih merasakan sakit. Audi kelihatannya mampu bertahan lama. Aku terus memandu memegang pantat Audi setelah kulihat masuknya penis Audi agak lumayan. Audi kuminta istirahat dengan tetap membenamkan kepala penisnya . Dengan gerakan tiba-tiba kudorong pantat Audi kuat-kuat. Ria menjerit kesakitan. Aku berusaha membenamkam penis Audi yang sudah tenggelam sepenuhnya. Dia berhasil menerobos masuk memecahkan selaput dara Ria. Air mata Ria meleleh, dia menangis. Aku menyuruh Audi untuk mencium mulut Ria dengan mesra. Instruksi itu diikuti Audi, dan redalah tangis Ria. Pantat Audi pelan-pelan aku tarik dan aku dorong lagi. Sementara Audi kuminta terus mengecup mulut Ria dengan mesra. Penis Audi mulai laju maju mundur di memek Ria, sampai akhirnya Audi mencapai orgasmenya. Dia menekan dalam-dalam penisnya ke dalam memek Ria sambil melenguh panjang.

Setelah itu pelan-pelan ditariknya penis dari lubang memek Ria. Penis Audi berselaput darah segar merah, tetapi tidak terlalu banyak karena bercampur dengan cairan memek.. Ria yang masih bersandar pasrah di bagian memeknya mengalir sedikit darah segar. Aku mengambil handuk basah dan pelan-pelan kubersihkan lelehan darah perawannya. Ria kuminta tidur berbujur di sofa lalu kuselimuti. Sementara Audi membersihkan dirinya di kamar mAudi. Ria kelihatannya tertidur. Kubiarkan dia istirahat sejenak sambil memulihkan luka di vaginanya.

Sekitar 2 jam Ria tertidur di sofa. Dia terbangun karena merasa kebelet pipis. Dengan jalan tertatih-tatih karena selangkangannya sakit, Ria menuju kamar mAudi. Aku membantunya memberishkan memek Ria. Dia mengeluh memeknya perih kena air kencing. Setelah kusiram bekas pipis di memeknya, kubersihkan dengan handuk. Masih ada cairan darah sedikit sisa luka selaput dara didalamnya. Bagaikan mengurus anak bayi Aku memakaikan kembali pakaian Ria. Kami lalu bersama-sama menyantap mi rebus intan. Ria kuminta menginap saja di kamarku malam ini. Aku khawatir jika dia pulang sekarang, akan dicurigai emaknya karena jalannya agak ngangkang akibat menahan rasa sakit.
Keessokan harinya Rasa sakit di memek Ria sudah jauh berkurang, meskipun kalau pipis katanya masih agak perih. Namun jalannya sudah tidak aneh lagi. Aku melarang Audi yang ketagihan untuk minta ngentot Ria lagi. Mereka kularang melakukan hubungan sex sampai seminggu, sampai luka di mRia benar-benar sembuh.

Setelah memeknya sembuh aku baru membolehkan Audi kembali mencumbu Ria. Audi kelihatannya sudah tidak sabar, dia segera meraih Ria dan langsung mencium dan mencumbunya di sofa. Ria menanggapi ala kadarnya. Audi bersemangat sekali membukai baju Ria sampai akhirnya keduanya telanjang. Audi lalu meminta Ria duduk bersandar dan posisi ngangkang di sofa. Audi langsung beraksi memasukkan penisnya. Namun dia berkali-kali gagal, karena penisnya selalu meleset. Aku lalu memberi jelli ke penis Audi dan juga ke memek Ria. Sebab Ria pun mengeluh sakit jika Audi memaksakan penisnya masuk. Berkat lubrikasi jelli, penis Audi berhasil menerobos masuk ke dalam memek Ria. Audi dengan semangat memompa penisnya ke dalam memek Ria dengan gerakan cepat. Aku memperhatikan kedua bocah 9 tahun itu melakukan adegan ngentot. Sekitar 5 menit Audi mengejang menandakan dia telah mencapai klimaksnya. Audi langsung menarik penisnya meski masih tegang. Dia duduk bersandar disamping Ria sambil nafasnya terengah-engah. Belum sampai 10 menit istirahat penisnya sudah berdiri lagi. Dasar anak-anak, ngacengnya cepat banget. Audi kembali ingin memasukkan penisnya ke lubang memek Ria. Kali ini kuajarkan agar Ria tidur telentang di sofa dan Audi menindihnya. Posisi misionaris itu rupanya menambah keleluasaan Audi melakukan gerakan bersetubuh. Dia terus memompakan penisnya ke dalam memek Ria. Ria berkali-kali minta Audi menyudahinya, tetapi Audi masih merasa tanggung makanya dia tidak menggubris. Posisi mereka kemudian aku balik. Kini gantian Audi yang tidur telentang dan Ria duduk diatas penis Audi.

Aku mengajarkan Ria agar tangannya menuntun penis Audi memasuki memeknya. Ria mengikuti perintahku dan tenggelamlah penis Audi seluruhnya ke dalam memek Ria. Ria kuminta melakukan gerakan naik turun. Berkali-kali penis Audi terlepas dari memek Ria sehingga berkali-kali pula Ria menuntun penis itu masuk kembali. Kuajarkan gerakan maju mundur, agar penis Audi tetap berada di dalam. Gerakan ini rupanya memberi rangsangan kepada memek Ria karena clitorisnya tersentuh bagian badan Audi. Dari gerakan cewek yang terangsang terlihat bahwa ritmenya sudah benar. Ria rupanya mencapat kenikmatan sehingga dia terus menerus melakukan gerakan itu sampai akhirnya dia mengejang mencapai orgasmenya. Sementara Audi masih bertahan. Posisinya aku balik lagi sehingga Audikembali pada posisi misionaris. Tidak lama menggenjot Audi pun mencapai orgasmenya. Mereka lalu duduk bersandar kelelahan dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.

Aku yang dari awal sudah ngaceng berat kali ini memutuskan ikut ambil bagian. Ria kukangkangkan dan dengan hanya memelorotkan celanaku dan melumuri penisku dengan jelli aku mencoba menusukkan penisku ke memek Ria. Dia kelhatan agak tegang melihat penisku yang besar dibAudingkan milik Audi. Dengan gerakan hati-hati aku mendorong penisku memasuki memek Ria. Penisku perlahan-lahan ambles sampai tinggal separuh. Ketika akan kuteruskan terasa lubang vaginanya sudah mentok. Aku akhirnya menggenjot dengan hanya separuh penisku berada di dalam memek Ria. Rasanya nikmat menjepit dan sempit, membuat aku pun akhirnya mencapai orgasme dan kulepaskan spermaku di dalam memek Ria.

Sejak saat itu kamarku menjadi hotel bagi Audi dan Ria melampiaskan nafsu sexnya. Aku juga sering menikmati memek Ria meski penisku tidak bisa kumasukkan sepenuhnya.

Pada umur 10 tahun badan Ria mulai berkembang, susunya mulai menggelembung. Ria menolak untuk diremas-remas karena katanya teteknya sakit kalau kesenggol. Aku dan Audi hanya menjilati putting susunya kalau kami melakukan hubungan. Pada usia 11 tahun ketika Ria sudah duduk di kalas 5 susunya sudah mulai berbentuk mancung dan kalau dipegang sudah tidak ngilu lagi. Susunya sangat kenyal jika diremas. Aku tidak tahu apakah perkembangan hormon sexnya tumbuh lebih cepat akibat aktivitas sex, atau memang secara alami Ria sudah berkembang pada usia itu. Penisku sudah bisa tenggelam seluruhnya ketika Ria berusia 10 tahun. Memeknya tetap sempit bagi kontolku, tetapi juga masih bisa mengantar orgasme bagi Audi yang penisnya jauh lebih kecil dari ku.
Sejak saat itu kami bebas melakukan orgy bertiga. Audi maupun Ria kelihatannya juga sangat menikmati kehidupan baru mereka ini.