♥ Ingin Mencari Agen Judi Online Terbesar dan Terpercaya ♦ Silahkan Kunjungi Website Kami Di WWW.POKERHUNTER77.COM ♣ dan Menangkan Jackpot Sebesar Besarnya ♠

Jumat, 20 Oktober 2017

Ngesex Dengan Anak Kecil


Hari ini adalah hari yang paling penting dalam hidupku. Aku tidak pernah segugup ini menghadapi acara yang akan diselenggarakan siang ini. Anakku satu-satunya perempuan cantik yang sejak kecil kuberi nama Adxanty hari ini akan menikah . Umurnya sekarang 25 tahun bekerja di salah satu perusahaan minyak asing. Aku sendiri tahun ini genap 50 tahun. Dia bukan anak kandungku, karena sampai sekarang aku belum pernah beristri. Dia kutemukan terlantar di salah satu rumah sakit bersalin. Kata petugas di rumah sakit itu, ibunya sengaja meninggalkan anak itu . Ditunggu setahun keluarganya tak ada yang mengambilnya. Menurut isu yang beredar diantara suster-suster di rumah bersalin itu, Xanty adalah hasil hubungan gelap antara majikan bule dengan pembantunya. Ketika pembantunya hamil si Bule pulang kenegaranya dan tidak pernah lagi memberi kabar, apalagi duit. Aku yang pada waktu itu menjenguk salah satu keluarga yang baru melahirkan menemukan Xanty demikian namanya sering kupanggil.

Xanty sekarang sudah dewasa, cantik, sexy, tinggi dan kulitnya putih. Rambutnya lurus agak kebule-bulean tergerai sampai ke bahu. Tinginya sekitar 175 cm, diatas tinggi rata-rata cewek Indonesia, Berat masih sepadan dengan tingginya yakni 65 kg. Dia dikaruniai tubuh yang montok, dengan ukuran buah dada 36 c dan pinggang 28 inci. Sehingga kelihatan ramping dan bokong yang gempal.

Xanti mendapat suami seorang warga keturunan Inggris, Steven yang berusia 10 tahun diatas dia juga bekerja di perusahaan tempat Xanti berkantor. Hanya saja Steven bekerja untuk pengeboran minyak di lepas pantai.
Acara perkawinan dilakukan secara adat daerah. Steven mengenakan baju adat Jawa. Acara pernikahan dan resepsi dilakukan secara simpel meskipun tidak dapat dikatakan sederhana. Sebab diselenggarakan di ball room hotel bintang 5 dan sekitar 1000 tamu yang menghadiri acara perkawinan Xanty. Aku mendamping Xanti, sementara Steven didampingi seniornya.
Selepas acara perkawinan itu Xanty diboyong suaminya ke Thailand, karena Steve bertugas di lepas pantai Thailand.

Kembali ke masa lalu, entah kenapa aku iba melihat Xanty yang polos terlunta-lunta di rumah sakit. Pada saat melihat Xanty, aku sempat mengobrol dengan suster mengenai kemungkinan adopsi. Menurut suster di rumah sakit itu, pihak rumah sakit akan membantu sepenuhnya proses adopsi asal seluruh biaya ditanggung oleh pihak yang mengadopsi.

Ketika itu biaya adopsi masih terjangkau oleh kemampuanku. Aku tertarik mengadopsi anak itu yang kemudian kuberi nama Adxanty. Ketika mengadopsi Xanty aku sudah bekerja sambil mengembangkan usaha. Di Jakarta aku memang hidup sendiri. Merantau dari satu desa kecil terpencil di Jawa Tengah. Aku hidup di Jakarta sejak lulus dari SMP. Aku berjuang sendiri sejak itu membiayai sekolahku sampai akhirnya bisa mendapat S-2 di bidang teknik. Ketika aku mengadopsi Xanty aku baru membeli unit apartemen tipe studio di sebuah kompleks perbelanjaan terbesar di Jakarta.



Untuk mengurusny sehari-hari aku mempekerjakan baby sitter. Ketika siang hari aku bekerja, tugas mengawasi Xanty ditangani baby sitter, malamnya baby sitter pulang , aku yang menangani Xanty.
Sampai umur 5 tahun Xanty diasuh oleh baby sitter. Sejak ia mulai sekolah , Xanty kelihatannya mulai bisa mengurus dirinya sendiri dan dia menolak untuk diasuh baby sitter.
Jadilah kami berdua mengurus ruang kecil seluas 36 m2. Xanty memanggilku Daddy. Meski agak repot setelah tidak ada baby sitter, tetapi kami lebih leluasa mengatur rumah sendiri.
Setelah 3 bulan ditinggal baby sitter kami mulai terbiasa mengurus sendiri. Xanty bisa mempersiapkan diri untuk keperluan sekolahnya, dia juga bisa membuat sarapannya yang terdiri dari susu dan roti. Satu hal yang tidak mau dilakukan sendiri, yaitu mandi.

Sejak diasuh baby sitter, aku sekali-kali memang harus turun tangan memandikan Xanty. Ini sejak dia kecil sampai sekarang. Mungkin karena terbiasa dan manja jadinya ya begitu. Lebih baik berangkat sekolah tidak mandi dari pada dia harus mandi sendiri pagi-pagi. Itulah sikap Xanty. Padahal kamar mandi dilengkapi dengan air panas dan bath tub.

Sering kali aku berendam berdua di bath tub dengan air hangat. Xanty senang sekali berada di pelukanku saat kami berendam.

Pengaruh air hangat dan kemaluanku terhimpit pantat Xanty, sering kali penisku jadi menegang. Kalau sudah gitu kami bermain dengan aku menghimpitkan pantat Xanty ke penisku. Kadang-kadang penisku menelusup diantara kedua pahanya. Kalau sudah spaning aku bermasturbasi menggunakan jepitan kedua paha Xanty.
Xanty menganggap permainan itu sebagai permainan biasa. Dia malah senang melonjak-lonjak di pangkuanku dengan badan penuh sabun dan jepitan pahanya jadi licin. Kalau sudah gitu aku bermain sampai aku berejakulasi.
Aku tidak tahu apakah seumuran Xanty yang menjelang 6 tahun kegiatan seperti itu merangsang juga. Tapi dia menganggap permainan itu menyenangkan. Jadi setiap kali mandi selalu dia memainkan penisku dengan cara gitu. Tapi tidak setiap hari aku bisa berejakulasi, sehingga kadang-kadang berhenti karena capek terlalu lama bermain begitu.

Sejak aku kembali dari kunjungan ke Austria dan Tokyo, aku jadi punyai orientasi sex baru. Di Wina aku tertarik membeli beberapa majalah bergambar yang sebagian besar berisi foto anak-anak dibawah umur. Meskipun gambar-gambar itu hanya gambar telanjang, tetapi cukup menarik. Aku bosan dengan majalah porno seperti Playboy, Penthouse atau Hustler. Di Tokyo aku juga mendapatkan majalah ber gambar anak-anak di bawah umur. Bedanya bagian memeknya disensor. Mungkin pemerintah Jepang melarang gambar memek secara vulgar, meskipun memek anak kecil. Sejak itu aku mulai berburu di internet mengenai child sex. Aku sempat membeli password beberapa situs child sex dengan kartu kredit. Aku tidak menyangka ada dunia sex anak-anak. Bahkan di luar negeri hal itu sudah menjadi industri.

Sejak itu, aku mulai meraba-raba memek Xanty saat kami mandi. Mulanya dia merasa geli. Tapi jika dilakukan lebih lama dia merasa enak dan kadang-kadang tubuhnya mengejang-ngejang.
Pada umur 6 tahun aku mulai terus terang melihat dan menguak memek Xanty yang masih rapat dan dalamnya berwarna merah. Aku juga sering melakukan oral di bagian clitorisnya. Xanty sering merasa senang dioral, meskipun kadang-kadang dia menolak karena geli. Tapi jika habis mandi dimana penisku sering menyenggol-nyenggol bagian memeknya, setelah itu kami mengeringkan badan, kalau memeknya aku jilati Xanty tidak merasa terlalu geli. Dia bahkan mengejang-ngejang jika clitorisnya di jilat.

Ada kalanya malam-malam Xanty tidur memelukku erat-erat sambil menempelkan memeknya yang masih tertutup pakaian ke pahaku. Dia menggerak-gerakkan pinggulnya seperti gerakan orang bersetubuh.
Kalau sudah gitu,kubuka celananya, memeknya memang sudah agak basah. Jika langsung aku oral Xanty tidak merasa geli. Dia mengejang-ngejang nikmat. Kadang-kadang dia bersuara mengerang pelan dan nafasnya memburu.
Menjelang usia 7 tahun Xanty sudah mulai mempunyai naluri sex bahkan sudah tumbuh keinginan sexnya.
Aku menandai jika dia lagi berhasrat, dia memegangi penisku dari balik celana. Kalau aku diamkan dia lepas sendiri celanaku lalu dia mulai mengoral. Xanty memang sudah kuajari mengoral sejak dia berumur 6 tahun.
Dioral oleh mulut kecil memang tidak terlalu nikmat, tetapi kalau sudah birahi tinggi aku bisa berejakulasi juga. Aku sering menyemprotkan maniku ke mulut Xanty. Dia tidak terlalu suka dengan air mani, sehingga bagian yang masuk ke mulutnya dia muntahkan ke tissu. Tapi dia tidak jijik.



Kepada Xanty tidak pernah kutunjukkan gambar-gambar porno apalagi film atau gambar orang sedang berhubungan badan. Meskipun kedengarannya aneh, tetapi aku memang ingin menyembunyikan hal yang seperti itu.
Kegiatan sex kami mulai meningkat setelah Xanty mencapai usia 7 tahun dimana dia mulai bersiap-siap naik ke kelas 2 SD. Aku mulai mencoba menusuk-nusukkan kepala penisku ke memek Xanty. Usaha itu tidak pernah berhasil, karena memek Xanty terlalu kecil bagi penisku yang berukuran lelaki normal dewasa.. Tapi kegiatan menempel-nempelkan ujung penisku ke memeknya membuat rangsangan yang kurasakan lebih nikmat sambil aku beronani. Mani kusemprotkan di belahan memeknya sampai meleleh.

Kalau sudah birahi terlalu tinggi sering kali pikiran normal jadi abnormal. Kalau sudah begitu aku tidak sekedar menempelkan ujung penisku, tetapi cairan jelly kulumurkan ke seluruh belahan memeknya dan penisku. Aku mencoba-coba menekan sampai agak tenggelam sedikit. Itu saja rasanya sudah nikmat dan bisa mempercepat datangnya ejakulasi.

Mungkin kerena terlalu sering memek Xanty kusodok, maka sekarang kepala penisku bisa masuk ke belahan memeknya. Tapi kalau kuteruskan Xanty menjerit kesakitan. Aku bisa juga terpuaskan hanya dengan menenggelamkan kepala penisku.

Sejalan dengan waktu, dan bertambahnya usia Xanty serta terbiasanya permainan kami, belum genap dia berusia 8 tahun, perawannya sudah berhasil aku pecahkan. Pemecahan itu pun bukan hal gampang karena merupakan proses yang cukup lama dan ketika permukaan memek Xanty sudah bisa beradaptasi dengan kepala penisku, maka lancarnya kepala penisku masuk ke memeknya lama-lama masuk makin dalam sampai akhirnya mencapai batas selaput perawannya. Sodokan sampai ke batas selaput itu pun tidak langsung menjebol, tetapi mungkin lebih dari sebulan aku bermain sampai batas selaput daranya. Setelah dia tidak merasa sakit barulah pelan-pelan dan hati-hati aku menekan lebih kuat untuk masuk. Xanty sempat menjerit ketika selaputnya jebol. Darah agak banyak keluar. Memeknya masih belum siap menerima penetrasi, tetapi karena dipaksakan dan dibiasakan lama-lama lubangnya jadi membesar. Namun selaput daranya masih terlalu kencang ditembus, sehingga ketika dipaksa jeblos, Xanty kesakitan.

Rasa sakit di memek Xanty berangsur-angsur sembuh dan kini penisku bisa lebih jauh masuk ke dalam memeknya. Xanty tetap masih merasakan sakit, sehingga penisku hanya bisa separuh terbenam di lubang memeknya. Aku tidak mau memaksakan untuk membenamkan seluruhnya, karena memek seusia 8 tahun memang belum siap untuk dientot.
Meskipun kalau dientot Xanty sepertinya tidak bisa mencapai orgasme, tetapi dia menyukai permainan itu. Sementara aku merasakan sensasi memek sempit setiap kali aku melakukan hubungan badan. Aku selalu menggunakan jelly untuk membantu penetrasi, meskipun memek Xanty sudah jebol perawannya.

Seingatku penisku baru bisa tengelam seluruhnya di memek Xanty setelah dia berusia hampir 9 tahun. Ketika penisku bisa terbenam seluruhnya, aku merasakan sensasi nikmat yang luar biasa. Memek anak seusia 9 tahun selalu dalam keadaan sempit dan menjepit penisku. Oleh karena itu sejak itu aku tidak pernah lagi tertarik berhubungan dengan wanita lain, karena cukup kenyang berhubungan dengan Xanty. Jika hari libur kami sebarian kerjanya hanya ngentot, makan dan tidur. Sehari semalam aku bisa melakukan sampai 12 kali. Jika sudah terlalu banyak begitu, pada hari senin aku sering kelelahan bekerja dikantor dan sama sekali tidak ada gairah. Bisa-bisa seharian penisku tidak bisa menegang.

Pada usia 10 tahun, tanda-tanda pertumbuhan kewanitaannya mulai terlihat. Tetek Xanty mulai membengkak. Aku tidak mau kehilangan moment, Setiap 2 minggu sekali aku mengambil fotonya untuk merekam perkembangan seluruh tubuhnya. Pada usia 11 tahun Xanty sudah membutuhkan mini set, karena kalau hanya dibalut kaus singlet dan seragam sekolah, bagian puting susunya menonjol dan samar-samar membayang warna hitam.

Aku semakin tidak memikirkan untuk beristri, karena apa yang aku butuhkan dari seorang perempuan sudah bisa dipenuhi Xanty sepenuhnya. Bukan itu saja tetapi ada 3 orang teman Xanty yang baru kelas 6 sudah tertarik untuk mencoba pengalaman sex. Xanty membawanya ke aku dan mereka aku cumbui sampai akhirnya kudapatkan perawannya. Memang mereka tidak datang sekaligus, tetapi satu persatu dalam waktu yang cukup lama.

Kebiasaan Xanty memperkenalkan sex berlanjut ketika dia mulai masuk jenjang SMP. Pada kelas 1 SMP Xanty sudah menjelma menjadi gadis kecil yang cantik dengan ukuran payudara yang cukup besar untuk anak seusia 12 tahun. Beberapa teman-temannya diajak Xanty ke kediaman kami dan kepada mereka kuajarkan pengalaman sex sampai akhirnya mereka merasakan kenikmatan dan melepas perawannya. Sejak Xanti mendapatkan haidnya pada usia 12 tahun, aku mulai berhati-hati dalam melakukan hubungan. Aku tentu saja khawatir dia bisa hamil.



Pada usia 14 tahun Xanty sudah menjadi Gadis yang cantik dan sexy, dia tidak kalah menarik dan montok dibanding anak usia 18 tahun, padahal usia nya masih sangat dini. Xanty sudah seperti menjadi istriku. Kami di rumah selalu nudis dan melakukan hubungan sex sesuka kami di mana pun di sudut rumah, Pada usia 15 tahun Xanty sudah mengenakan spiral. Sejak saat itu aku bebas melepaskan spermaku ke dalam memeknya.
Sampai dia kuliah dia masih juga membawa teman-temannya yang ingin mendapatkan pengalaman sex, tetapi belum punya kesempatan mendapat pacar.

Aku sudah tidak ingat berapa jumlah temannya yang keperawanannya diserahkan kepadaku. Aku pernah semalaman bermain melawan 3 cewek termasuk Xanty. Aku terpaksa dopping dengan obat kuat. Itu aku alami ketika Xanty baru lulus SMA.

Kehidupan sex ku bersama Xanti memang luar biasa. Aku tidak tahu apakah karena sejak dini dia sudah kuperkenalkan sex, atau memang Xanty mempunyai hasrat sex yang diatas rata-rata atau karena keduanya.
Ketika cerita ini kutulis, Xanty sudah mempunyai dua anak gadis kecil dan tinggal di New Castle, Inggris. Kami berbeda jarak cukup jauh, sehingga aku tidak tahu bagaimana kehidupan sex keluarganya. Mungkin kalau tahun depan dia pulang ke Indonesia aku bisa bertanya. ***

Tante Yores Mengajakku ke dalam Pesta Kaum Bugil



Ani baru 20 hari tinggal bersama ibunya di Amerika. Untuk gadis yang baru beranjak dewasa ini sangat berat ditinggal pergi oleh Papa tercinta. Ibunya bekerja di dubes. Ani termasuk gadis yang kurang pergaulan, ia sebenarnya memiliki wajah yang lumayan dan tubuh yang montok.

Ibunya meminta bantuan Tante Yores, seorang Italia untuk membawa Ani ke pesta dansa yang khusus diselenggarakan bagi muda-mudi. Singkat kata Ani dan Tante Yores malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin.

Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi kesempatan untuk berias di ruang ganti. Tapi aneh, ketika sampai diruang ganti Tante Yores menyuruh Ani untuk membuka seluruh bajunya dan mengganti dengan pakaian dalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan pakaian pesta mirip halloween.

Pakaian yang ditawarkan berupa BH yang hanya berbentuk dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul mati, begitu kata Tante Yores sehingga kalau dipasang kedua kulit kerang tersebut tepat mengenai puncak buah dada indah milik Ani. Lebih-lebih lagi celana dalamnya hanya berupa kain yang dijahit pada tali yang kemudian diikatkan pada pinggang dengan simpul yang mudah dibuka. Tante Yores juga berpakaian sama.


Ani keberatan tetapi kata Tante Yores,

“Kalau kamu mau jadi dewasa ikuti saja apa yang Tante Yores lakukan”.

Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya kedua wanita ini hanya memakai seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong. Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka hanya memakai kain penutup tipis berwarna putih di bawah perut.

Kemudian Tante Yores berkata kepada salah satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante Yores mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu di balik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepaskan satu demi satu simpul yang menempel pada Tante Yores. Pelukan mereka makin bertambah mesra sampai akhirnya jari lentik tangan kiri Tante Yores meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk ke ruangan tersebut.

Kemudian Tante Yores menyuruh hal yang sama ke Ani, Ani terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat pada bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung membuka semua simpul dan meremas-remas payudara Ani.

Ani gelagapan. Ia bertambah terkejut ketika lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat pada vagina Ani. Ani mencoba meronta tetapi lelaki yang semula bersama Tante Yores ikut memegangnya.

Tante Yores berkata pelan kalau tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia akan terus sampai kamu orgasme. Tapi bagaimana bisa dekapan lelaki tersebut sangat erat.

Memang disela dekapan ia juga merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap penis lelaki itu menyentuh vaginanya dan perasaan itu terus memburu sampai tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di sekitar lubang kebahagian itu.

Pelan-pelan tangannya mulai menyentuh penis lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut mulai meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada Ani. Setelah jari Ani mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepaskan dan tersenyum.

Dengan perasaan berdegub Ani akhirnya masuk juga ke ruangan bersama Tante Yores, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum bugil. Mari tante kenalkan sama Richard. Ani bertemu dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut meskipun mereka tidak mengenakan kain selembarpun.

Richard membelakangi Ani sambil tangannya membelai salah gunung kembar yang indah kepunyaan Ani, sedangkan tangan yang lain memegang pusar Ani. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher Ani sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Ani.


Sekarang Ani merasa terbiasa dan timbul perasaan aneh pada diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang melakukan hal yang sama sehingga tidak terasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.

Setelah selesai merekapun mencari minuman, tradisi mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan disaat si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus vagina sang wanita dengan penisnya.

Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan penis si pria ke lubang kebahagiaan milik si wanita, maka walaupun minuman di mulut pria sudah habis ia akan terus membelai sampai si wanita terangsang sampai puncaknya.

Ani tidak tahu, ia mengikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut berlangsung ia kembali gelagapan dan coba meronta, tetapi lelaki lain di sekitar mereka malah membantu Richard dengan memegangi tangan Ani, agar Ani tidak dapat memegang penis Richard. Merekapun turut menciumi Ani sambil penisnya ditempelkan di belahan pantat Ani. Akhirnya permainan semakin panas. Tante Yores sendiri sedang melakukan hal yang sama.

Perasaan Ani semakin kacau, kemudian Richard diberi minum oleh Tante Yores. Dan dengan bantuan Tante Yores, Richard kembali dapat meminumkan Ani melalui mulutnya. Dalam setengah sadar Ani merasa sangat senang dan mengalami kenikmatan yang kedua setelah yang pertama di pintu masuk dan sekarang sudah bisa tersenyum. Ketika Richard mengajaknya duduk di kamar tidur.

Ani hanya tersenyum dan mencium penis Richard dengan bernafsu. Di kamar ini Richard melakukan hal yang sama tetapi lebih lembut. Tangannya meraba wajah Ani dan menelentangkan Ani di tempat tidur, kemudian ia meminumkan kembali Ani tetapi sekarang tidak ada minumannya.

Bibir mereka bertemu. Tangan Richard membelai lembut leher Ani terus turun ke dada dan hinggap di salah satu puncak gunung keindahan. Kembali Richard membelai payudara Ani ini sambil sekali-kali mencium puting dari pucak indah ini,

Ani mulai berkeringat tapi ia merasa nyaman ketika tangan Richard yang satunya lagi membelai sekujur tubuhnya mulai dari pantat, pusar lalu ke pahanya. Sampai akhirnya perasaan Ani tak tertahankan, degub jantungnya seirama dengan suaranya yang tertahan, “Ah…, ah”, dan tanpa sadar ia berkata ke Richard.

“Oh, luar biasa.., terus.., oh lagi dong Richard”.


 
Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar kembali cairan yang membasahi bulu-bulu vaginanya. Melihat itu darah Richard langsung berdesir ia memasukkan penisnya ke vagina Ani dan mulai melakukan pemompaan. Ani sekarang tidak meronta malah tersenyum dan merasa sangat nikmat walaupun ada sedikit rasa sakit.

Sampai suatu saat Richard merasa sangat bahagia dan penisnya mulai berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang vagina Ani. “Kamu benar-benar hebat”, begitulah kata Richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.

Ani tertidur lelap membelakangi Richard, dan Richard terus memeluknya mesra sampai keduanya tertidur. Keesokannya Ani terbangun di sekilingnya sudah tidak ada siapa-siapa kecuali Tante Yores. Ia terkejut ketika menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun, hampir ia berteriak dengan sadar cepat dikenakannya handuk.