♥ Ingin Mencari Agen Judi Online Terbesar dan Terpercaya ♦ Silahkan Kunjungi Website Kami Di WWW.POKERHUNTER77.COM ♣ dan Menangkan Jackpot Sebesar Besarnya ♠

Kamis, 12 Oktober 2017

Cerita Sex Belajar ML Sama Adik Ibuku


Deskripsi cerita : Hera gadis SMA yang masih polos harus rela melayani nafsu sex adik kandung ibunya karena diakepergok nonton film bokep dimakarnya. Jika Hera tidak mau ML dengan pamanya, pamannya mengancam akan mengadu pada ibunya. Akhirnya terjadilah skandal sex sedarah antara mereka.

Posisisex-Gadis kecil yang akan tumbuh menjadi remaja itulah aku. Hera namaku aku masih kelas 2 SMA usia yang rentan untuk menuju kedewasaan. Aku memilki 1 saudara kandung yakni kakak perempuanku. Orangtuaku seorang pengusaha kayu di rumah. Jadi di rumah buka semacam warung besar khusus untuk mebelnya ayah.

Cerita Sex Belajar ML Sama Adik Ibuku

Ibuku seorang ibu rumah tangga biasa, namun mereka mampu mencukupi segala kebutuhanku. Aku juga termasuk anak yang suka barang branded. Dibilang kaya sih enggak tetapi orangtuaku mampu memberi apa saja yang aku minta. Terlebih kedua anaknya perempuan, banyak permintaan dan banyak sekali trend untuk kaum hawa.

Aku dan kakakku tergolong saudara yang rukun jarang bertengkar karena kita sama-sama diberikan apa yang kita minta. Tidak saling iri dan tidak saling berebut semua yang dimiliki kebanyakan sama. Kakakku sudah memilki seorang pacar sedangkan aku dilarang keras berpacaran sebelum lulus SMA. Kadang suka baper kalau lihat kakakku berduaan sama cowoknya.

Di sekolah juga banyak sekali temanku yang berpacar-pacaran. Tetapi aku memiliki teman dekat di sekolah ya sekedar curhat-curhatan dan teman chattingan. Bahkan aku tidak pernah membawa teman lelakiku ke rumah. Takut dikira pacar padahal Cuma sekedar teman satu kelompok belajar saja. Sementara sampai saat ini aku masih nurut dengan kedua orangtuaku.

Nggak membangkang karena aku takut jika mereka marah denganku. Bisa-bisa aku nggak diturutin apa aja yang aku minta. Pagi hari berangkat sekolah sampai jam 3 hanya 5 hari jika Sabtu aku libur. Berbagai macam karakter teman satu kelas bahkan satu sekolahan itu berbeda-dbeda. Pastinya aneh juga sifatnya ada yang masih cengeng,ada yang lebay bahkan ada yang suka cari perhatian.

Dulu pas aku masih kelas 1 aku cupu tidak banyak tingkah. Kini sudah kelas 2 aku berani sedikit bergaya karena menjadi kakak kelas. Temen-temenku sekelas kebetulan badung semua, nggak cowok nggak cewek semua sama. Ada temanku yang berpacar-pacaran di dalam kelas. Ngeri juga ngelihatnya, diluar banyak sih kakak kelas pada pacaran di taman.

Tapi jika masuk kelasku waktu jam istirahat bisa kaget, karena di dalam pasti banyak temanku yang berpasang-pasangan. Sekedar bercanda sambil menonton video di HP terus ketawa ketiwi. Aku juga heran apa yang mereka lihat ketika jam istirahat. Temenku bahkan ada yang sudah berani berciuman berpegangan tangan meremas payudara lawan jenis.

Hmmm sepertinya kelasku memang sudah tidak sehat lagi. Aku penasaran dengan mereka yang sedang asyik melihat video. Kebetulan aku nggak punya pacar, jam istirahat aku tidak ke kantin. Aku pengen kepoin mereka yang lagi pada asyik itu. Sekilas aku mengintip HP salah satu temanku, aku sangat terkejut. Mereka selama ini di jam istirahat ternyata melihat video mesum.

Maka dari itu mereka suka mojok dan langsung mempraktekkannya dengan pasangannya. Aku masih tidak habis pikir dengan mereka padahal belum cukup umur. Sumpah terbayang-bayang diingatanku ketika aku melihat langsung video yang mereka putar dengan menggunakan fasilitas wifi dari sekolah. Tak jarang pihak sekolah sering melakukan razia HP siswa setiap satu minggu sekali.



Tetapi aku tidak kuat iman setelah beberapa kali aku melihat temanku sedang asyik, aku pun tergiur. Mencoba-coba membuka situs porno di HP ku, kebetulan sekali di rumah pakai wifi jadi aku bisa leluasa membukanya. Waktu itu aku pulang les sampai rumah jam 5 sore. Aku langsung masuk kamar dan membersihkan diri.

Aku membuka Hp dan langsung dengan pencarianku yaitu video mesum. Aku membuka dengan lancarnya jaringan di rumah aku bisa puas menikmatinya. Pertama aku buka video porno seorang tante-tante dengan berondong. Aku pelajari gerakannya dan baru pertama kali aku melihta penis pria. terlihat suara desahan di video itu nyaring sekali.

Tak terasa aku terangsang memekku basah aku juga nggak tahu kok bisa basah. Aku mencari di google tentang itu semua , ternyata wanita yang terangsang itu bisa mengeluarkan cairan dari memekku atau yang disebut masturbasi/orgasme.  Aku semakin penasaran dengan semua video mesum itu. semakin larut malam aku nggak keluar kamar hanya melihat video saja semalam.



Ayah ibuku pergi ke luar kota dan kakakku ada kuliah malam.  Aku terkejut ketika ada seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku pun bergegas membuka pintu dan ternyata adiknya ibuku, om Andri,

“kenapa om…? Kok aku baru tau kalau om disini…”

“yaiyalah Her aku pencet bel 5x kamu nggak denger , ya aku masuk aja… ayah ibu ke luar kota aku suruh menginap disini menemanimu…”

“ooh..ii..ii..ya om….”

“suara apa itu kok seperti desahan sih ada siapa di dalam?”

Om Andri langsung masuk ke kamarku mencari sumber suara, dia menemukan HPku yang masih memutar video mesum. Om Andri terkejut melihat HPku,

“kamu ini masih kecil udah lihat kayak begitu sih….”

“mm…jangan bilang ayah ya om plissss……”

“iya om nggak bilang asal kita nonton berdua ya…”

“iya om…” jawabku dengan lugu dan polos.

Aku duduk di ranjang berdua dengan om Andri, dia adalah om Ku sudah berkeluarga dan memilki satu anak. Kebetulan kalau ayah pergi dia menemaniku semalaman di rumah. Karena nggak mungkin aku sama kakakku aja kita sama-sama penakut. Singkat cerita, cerita dewasa ini bermula ketika aku da nom Andri melihat film mesum bedua.

Aku melihat berbagai macam posisi seks, samapi aku ngerasa pengen sekali melakukan seperti apa yang aku lihat,

“kok kamu gelisah sih Her, kenapa…?”

“mmmm…nggak papa kok om..hehehe….”

“kamu pasti horni ya lihat video mesum, sini pegang penis om aja…”

Aku dipaksa om Andri untuk memegang penisnya, sebelum itu om Andri mengunci pintu dan melepas celananya. Aku lihat dia memakai celana dalam saja. Aku lanjut dengan video seks itu, aku elus-elus penis Om Andri yang awalnya kecil menjadi sangat besar. Video yang aku lihat sama persis dengan apa yang aku lakukan. Terus aku elus dan sedikit remas dengan emosiku,

“aaaahhhhh….pinter sekali kamu Her….”

Aku terus meremas penis om Andri, malam itu aku menggunakan daster sexy yang terlihat pahaku yang sangat mulus. Om Andri meraba paha mulusku,

“awww…geli om…aaaahh…..”

“videonya masih mau lihat lagi nggak? Kalau nggak praktekin sama om yuk Her dijamin deh kamu nanti akan puas…..”

“beneran nih om…ya deh om aku mau pengen sekali dari tadi nahan om sampai memekku basah….”

Tanpa basa basi om Andri menciumi bibir tipisku dengan penu nafsu. Lalu dia meraba keher dan telingaku. Nafasnya hangat ketika mengenai leherku dan aku semakin bergairah. Ciuman itu aku balas aku menggerakan bibirku dengan senikmat mungkin. Aku kalau tidur nggak apakai bra soalny payudaraku berukuran besar kalau pakai bra rasanya sesak nafas.



Om Andri meraba tubuhku hingga aku terus mendesah nikmat. Tangannya berkelana di tubuhku sementara ciuman hangat itu melekat di bibirku . Tak kusangka om Andri mau melakukan ini dengaku. Payudaraku yang montok dan sexy itu dia raba, belahan payudaranya dia jilati dengan lidahnya. Naik lagi ke leher jilatannya membuat aku sangat geli,

“aaaaahhh….aaaaakkkhh….aaaaaahhhhhhhh…….”

Rangsangan itu membuat aku semakin tak tahan , om Andri meremas kedua payudaraku. Dia buka dasterku dan posisi seks berubah kembali. Dia berada diatasku melihat bodyku yang mulus dan sexy Om Andri menerkanm payudaraku. Putingku dia jilati dengan lidahnya. Lidah seakan berkeliling mengelilingi putting susuku. Keduanya dimainkan secara bergantian,

“ooohhhhhh….oom….aaaahhhh….oomm……”

Bayangin aja putting susuku diplintir dengan tangan kemudian satunya dia emut hingga aku tak tahan dengan kenikmatan itu. Lama sekali om Andri mengemut dan memutar-mutar putting susuku. Dia seakan enggan melepaskan kedua payudaraku. Tubuhku terus bergerak dengan penuh kegairahan. Om Andri tampak beringas kala itu, wajahnya memerah terlihat garang.

Tubuhku dijilati dari ujung hingga ke bawah secara cepat gairahku timbul. Pusarku dia ciumi hingga aku tak kuasa,

“mmm…aaaahhh om….aaahhhh……”

Dia melihat celana dalamku yang tipis terlihat rambut kemaluan yang masih jarang itu. Lalu dia pun membuka celana dalamku, terlihatnya memek yang menggemaskan. Memek perawan dengan sedikit bulu kemaluan terlihat besar di depan matanya. Aku lihat tanganny amulai meraba memekku dengan kerras aku mendesah kembali,

“ooohh….aaaahhhh……oooooohhhh…..”

Setelah itu dia membuka memekku dengan jemarinya. Daging kecil yang mencuat dari kemaluanku itu dia kecup. Tubuhku mengejang merasakan kenikmatan, lalu dia membuka lebar memekku. Lidahnya beraksi kembali. Dia jilati bagian demi bagian secara perlahan. Kakiku bergerak terus karena tidak tahan akan jilatan itu.

Akhirnya kakiku dibuka lebar dan diangkat ke atas. Aku mengangkang lebar memekku yang merekah itu terbuka sangat lebar di hadapannya. Dengan penuh kegairahan dia pun terus menjilati memekku hingga aku mengeluarkan cairan banyak sekali. Om Andri taka da rasa jijik sedikitpun dia terus mengecup dan menjilati memekku,

“mmm..aaakkkhh…nikmat om…aaaahh…ooohh……”

Aku orgasme hingga 5 kali karena jilatan memekku. Tubuhku bergetar tak tertahankan begitu pula om Andri sangat bergairah. Lalu dia keatas kembali memandangi wajahku yang lemas dan tak berdaya itu. Dia langsung menciumi bibirku kembali tangannya meremas payudaraku. Seakan semuanya tak dibiarkan begitu saja,

“gantian emutin penis om dong Her…?”

“gimana caranya om?”

“udah sini kita bertukar posisi, kamu dibawah om ya? Aku buka lebar nih biar kamu puas mengulum penis om….”

Aku bersiap dibawah om Andri aku tarik penisnya dan masuk ke dalam mulutku secara perlahan. Aku kulum dan emut itu penisnya. Kemudian aku kocok keatas dan kebawah sambil mulutku terus mengulumnya,

“aaaaaahhh….aaaakkkhhh…..ooohh….aaaaahhhh…..” desah om Andri.

Aku berusaha membuat om Andri merasakan kenikmatan karena dia sudah membuatku bergairah. Tanpa aku sadari aku teus mengulum dan menarik penisnya ke dalam mulutku. Reflek dan tak mau berhenti hingga sangat bergairah. Om Andri melepaskan penisnya dan dia kembali diatasku. Dia menggesek-gesekkan penisnya dengan memekku.

Gesekkan itu membuat aku terbang melayang , perlahan dan kemudian keras sekali gesekan itu. Gairah kita memuncak, ujung penis om Andri mencoba masuk ke dalam memekku. Diputar-putar di luar sampai bisa masuk ke dalam memekku. Perlahan dan terus dia tekan dengan penuh perasaaan,

“aawww…sakit om….aaaahhh…pelan om….aaaahhh….”

“tahan ya Her kamu kan masih perawan sakit sedikit om jamin nanti nikmat deh…”

Ujung penis itu masuk ke dalam memekku , sakit sekali penis yang besar masuk ke dalam lubangku yang kecil,

“ssslleeeeebbb..aaaww…aaaaakkkhh…sakit om…aaahhhhh….”

Om Andri menekan perlahan penisnya hingg aseluruh penis itu masuk ke dalam memekku. Dia menekan penisnya dengan keras hingga sedikit darah mengalir pertanda keperawananku sudah hilang. Keluar masuk penis itu hingga aku terus tak tahan,

“aaaahhhh…om …..aaaaaahhhh…nikmat om….”



Sesekali om Andri menggoyangkan pantatnya keatas dank e samping. Uhhh nikmat sekali goyanagn om Andri. Mataku hingga terpejam merasakan kenikmatan itu, tangannya jug meraba dan meremas payudaraku. Bibirnya tidak mau diam terus menjilati putting susuku,

“aaahhh…aaaahhhhh……ooohh…”

Penis itu seakan menusuk-nusuk memekku hingga mentok masuk ke dalam. Seluruh batang penisnya mentok masuk sungguh kenikmatan yang tak terkira,

“aaaaaaaahhhhh…oommm…aaaaahhh….”

Tak lama kemudian sperma om Andri keluar dia semprotkan di dalam mulutku,

“Ccrrrrrrroooootttt…….ccccccccccrrrroooottt…..cccccrrrooottttt……”

Sperma itu aku telan seluruhnya hingga tak tersisa sedikitpun. Kita membersihkan badan dan memakai pakaian kembali,

“makasih ya om udah ngajari Hera cara mesum yang nikmat…”

“iya Her, sama-sama jangan kapok ya besok lagi…”

“pasti om….”

Om Andri keluar dari kamarku sejak saat itu aku pandai bermain seks dengan lawan jenis bahkan aku memiliki seorang pacar rahasia alias backstreet. Sekian.


Aku Disetubuhi Petugas Asuransi


Cerita Sex-kali ini aku akan menceritakan tentng kisah Sex Pribadiku, sebelum aku memulai cerita Sexsku ini aku akan memperkenalkan diriku dan memberikn sedikit gambarn tentang tubuhku. Namaku Nita, aku mempunyai kulit tubuh yang putih dan mulus.

Usiaku 25 tahun, tinggi badanku170, dan berat badanku 55. Oh iya dalam usiaku yang tergolong muda ini, aku sudah menyandang status janda. Singkat cerita. Aku mempunyai kebiasan memandang seluruh tubuhku dengan posisi bugil di cermin kamarku, ukuran buah dadaku yang berukuran lumayan besar yaitu 35 b, putingku masih berwarna kemerahan, wlaupun aku sudah menikah tapi aku belum pernah mempunyai momongan. Dengan kulit putihku dan yang mulus, hal ini membuatku semakin percaya diri, tidak akan pernah lelaki manapun yng tidak tertarik padaku. Kemaluanku selalu kurawat, terlihat sangat indah dan bersih tanpa ada bulu sedikitpun karena aku rajin mencukurnya.

Sayang sekali keindahan tubuhku ini telah lama tidak tersentuh oleh tangan lelaki sekalipun, sejak kematian suamiku 2 tahun yang lalu. Bukanya aku tidak laku, tetapi belum ada satu orang pun yang mampu menggetarkan perasaanku, meskipun banyak lelaki yang mencoba masuk dalam kehidupanku, tapi semuanya secara halus kutepis dengan alasan belum siap. Selama ini kesepianku kuisi dengan kesibukan kerja, Selama ini aku hanya bisa memeluk guling erat-erat, dan membayangkan bahwa guling yang kupeluk adalah seorang lelaki yang gagah, dn kugesekan klitorisku hingga aku orgasme. Sebenarnya aku ingin mencoba menggunakan Sex Toys, tapi aku takut kemaluanku lecet dan daya elastisnya akan melemah. Juga pernah terlintas dalam otakku untuk menggunakan jasa Gigolo untuk memuaskan kebutuhan Sexku, tapi selama ini aku masih takut dan ragu dengan car-cara itu.
Singkat cerita Cerita, pada siang itu tiba-tiba ada seseorng mengetuk pintu kamarku, dan…

“ Tok, tok…” suara pintu kamarku terdengar diketuk membuyarkan lamunanku,
“ Siapa yah?” sahutku,
“ Saya, Nya…” terdengar suara pembantuku di balik pintu,
“ Ada apa, Bi?
“ Ada tamu mau ketemu Nyonya…”
“ Dari mana?” aku bertanya, sebab aku merasa tidak ada janji bertemu dengan siapapun.
“ Katanya dari perusahaan asuransi, udah janji ingin bertemu Nyonya,”
Aku hampir lupa, bahwa aku meminta perusahan asuransi datang ke rumahku pada hari Sabtu ini, saat aku libur kerja, karena aku ingin merevisi asuransi atas rumah pribadiku yang telah jatuh tempo.
“ Suruh dia masuk dan tunggu di ruang tamu, Bi !” sahutku,
Kemudian aku bergegas mengenakan pakaianku, hanya daster terusan tanpa bra dan celana dalam, karena aku tak mau tamuku menunggu lama, wajahku pun hanya sedikit kuoles bedak. Setelah aku rasa rapi, bergegas aku menemuinya.

“ Selamat siang, Bu!” sapaan hormat menyambutku saat aku tiba di ruang tamu,
“ Selamat siang,” aku membalas salamnya,
“ Perkenalkan, Bu! saya Willymarketing executive di perusahaan (edited),” tangannya mengundangku bersalaman,

Aku menyambut uluran tangannya, dan mempersilakannya duduk. Sejenak aku perhatikan, usianya kutaksir 25-an, tapi yang membuatku agak tertarik tadi saat posisi berdiri bersalaman, aku sempat mengukur tinggi tubuhku hanya sebatas lehernya, aku perkirakan tingginya 180cm-an, aku agak berkesan apalagi penampilannya bersih dengan kumis tipis menghiasi bibirnya, wajahnya sih memang biasa saja. Kami terlibat obrolan panjang tentang asuransi yang ditawarkan, ternyata orangnya supel dan ramah, cara bicaranya mencerminkan wawasannya yang luas, pandangannya tidak “jelalatan” seperti lelaki lainnya yang pernah aku temui, padahal puring buah dadaku yang tidak menggunakan bra terlihat berbayang dibalik dasterku. Tak banyak pikir lagi, aku segera menyetujuinya, apalagi preminya tidak terpaut jauh dengan asuransiku sebelumnya. Dia berjanji akan datang kembali minggu depan membawa polis-nya.

Cerita Pemerkosaan – Sepulangnya dia, aku masih membayangkannya, simpatik sekali orangnya, terutama tubuhnya yang tinggi, hampir sama dengan almarhum suamiku. Juga aku teringat jawaban almarhum suamiku bahwa orang yang tinggi agak kurus, 80% senjatanya panjang dan besar saat aku bertanya, mengapa senjata Mas Rudy (almarhum suamiku), besar dan panjang? Aku sendiri bingung, tak biasanya aku berpikiran seperti ini, apalagi baru pertama kali bertemu. Tapi aku tak mau membohongi diriku, aku tertarik padanya. Waktu seminggu yang dijanjikannya terasa lama sekali. Akhirnya tibalah hari yang dijanjikannya, aku berias secantik mungkin, meskipun tidak mencolok, kusambut kedatangannya dengan manis. Kali ini kulihat Willymengenakan setelan pakaian kerja lengkap dengan dasinya.

Setelah polis aku terima dan menyerahkan pembayarannya, aku mengajaknya mengobrol sedikitmengenai pribadinya. Ternyata usianya 27 tahun, dengan status bujangan, dan masih mengontrak rumah di daerah Dukuh Atas, Jakarta,

“ Ibu Nita sendiri, bagaimana?” kini dia balik bertanya kepadaku,
Lalu akupun menjelaskan statusku yang kini sebagai janda, kulihat wajahnya sedikit berubah,
“ Maaf, Bu! kalau pertanyaan saya menyinggung perasaan Ibu.” Ucapnya,
“ Tidak apa-apa, toh gelar ini bukan saya yang menghendaki, tapi sudah suratan
Takdir saya ” jawabku,

Sejak tahu statusku janda, Dia jadi sering datang ke rumahku, ada saja alasannya untuk datang ke rumahku, meskipun kadang terkesan dibuat-buat. Hubungan kami menjadi lebih akrab, diapun tidak memanggilku dengan sebutan “Bu” lagi, tapi “Mbak” sedangkan aku pun memanggilnya Mas Willy. Tapi yang aku heran dari Mas Willy adalah sikapnya yang belum pernah menjurus ke arah seks sedikitpun, meskipun sering kali kami bercanda layaknya orang pacaran. Aku jadi berfikiran jelek, jangan-jangan Mas Willy Pecinta Sesma Jenis ( homo ). Padahal aku sudah tetapkan dalam hati, bahwa Mas Willylah orang kedua yang boleh membawaku mengarungi samudera kenikmatan.

Tapi ternyata pikiran jelekku tidak terbukti. Kejadiannya waktu malam Minggu Mas Willydatang untuk yang kesekian kalinya. Kami memutar film roman percintaan, bibiku sejak tadi sudah masuk ke kamarnya tidak tahu ngapain. Mungkin sengaja memberi kesempatan kepada kami anak muda yang sedang dilanda asmara. Saat adegan percumbuan berlangsung, aku meliriknya, kulihat wajahnya sedikit memerah dan celana panjangnya yang berbahan tipis, kulihat sedikit menggelembung, akubimbang. Akhirnya kutetapkan hatiku untuk memulai percumbuan dengannya tapi bagaimana caranya?Aku ada ide agak tidak terkesan aku yang mau, aku harus pura-pura sakit,

https://beritaharian24jam.blogspot.com/ 

“Aduh Mas Wil ! kepalaku sakit sekali,” aku mulai menebarkan jaring,
Kupegangi keningku yang tidak sakit, pancinganku berhasil, Mas Willy menghampiriku,
“Kenapa Mbak?” tanyanya,
“ Kok, tiba-tiba sakit” Ucapnya,
“ Anu, Mas! tekanan darahku rendah, jadi kadang-kadang kambuh seperti ini,” aku terus merintih layaknya orang kesakitan,
Aku membaringkan tubuhku di sofa,

“ Mas, tolong bawa aku ke kamar,” aku semakin nekat,
Kulihat Mas Willy mulai kelabakan,
“ Tolong Papah ya aku, Mas!” pintaku kepada Mas Willy
Akhirnya Mas Willy memapahku ke dalam kamarku, kutempelkan buah dadaku ke punggungnya, terasa aliran kenikmatan di tubuhku. Dibaringkannya tubuhku di ranjang tidurku, dan bergegas Mas Willy keluar,

“ Kemana, Mas?” tanyaku pura-pura lirih,
“ Aku mu bangunin bibi,”
“ Nggak usah, Mas, tolong keningku dibaluri minyak angin saja,” ucapku,
“ Minyak anginnya dimana? ” tanyanya,
“ Di meja Rias Mas ” jawabku,
Mas Willy dengan telaten sekali memijat keningku, kurasakan jarinya sedikit gemetar.
“ Mas tolong tutup pintu dulu, entar kalu bibi lihat aku jadi nggak enak,” aku baru sadar pintu kamarku masih melongo,
“ Oh iya.. TV-nya matiin dulu tolong Mas! ” pintak,
Mas Willy beranjak mematikan TV, aku segera melepaskan pakaianku, hingga tinggal Bra dan celana dalam saja, kututupi tubuhku dengan selimut, Mas Willytelah kembali ke kamarku dan menutup pintunya.
“ Mas tolong kerokin aja deh! ” aku mulai memasang jurus,
“ Lho, pusing kok dikerokin? ” tanyanya dengan nada agak bingung,
“ Biasanya aku kalau pusing begini Mas!” aku berkilah tak mau kebohonganku terbongkar,

Mas Willy menurut, dan mencari uang logam untuk mengeroki tubuhku,
“ Jangan pakai uang logam, Mas! aku biasanya pakai bawang ” ucapku lagi,
Setelah aku beritahu tempat bawang, Mas Willy kembali lagi ke kamarku, kali ini kulihat wajahnya sedikit berkeringat, tidak tahu keringat apa. Segera aku tengkurap.
“ Cepat, Mas, kepalaku tambah pusing, nih! ” ucapku,
Kemudian Mas Willy membuka selimut yang menutupi tubuhku, dan…
“ Hah… Mbak Linda, kapan melepas baju?” nadanya terkejut sekali ketika melihat aku yang sudah tidak pakai baju,

“ Tadi, waktu kamu keluar,” jawabku santai,
Hening sejenak, mungkin Mas Willy masih bimbang menyentuh tubuhku,
“ Ayo, Mas buruan !” suruhku,
“ Iya… maaf ya Mbak!” aku mulai merasakan dinginnya air bawang di pundakku, gemetarnya tangan Mas Willy terasa sekali,

“ Kenapa tangan Mas gemetaran? ” tanyaku,
“ Eee.. eee… , aku nggak biasa ngerokin solnya Mbak,” suaranya agak gugup,
“ Rileks aja Mas,” aku mencoba menenangkannya,

Akhirnya gerakan tangan Mas Willysemakin lancar di punggungku. Aku mulai merasakan bulu kudukku bangun, terlebih saat tangan Mas Willymengeroki bagian belakang leherku. Segera aku membalikkan tubuhku, kini buah dadaku yang besar tepat berada di hadapan Mas Willy,

“ Mbak, kalau ngerok depannya aku nggak berani,”

Aku sudah tidak mau bersandiwara lagi,

“ Mas, kalau depannya jangan dikerok, tapi dibelai,” kulihat wajahnya sedikit pucat,

“ Memangnya Mas Willy nggak mau?” aku menantangnya terang-terangan,

“ Aku nggak pernah, Mbak…” jawaban polosnya membuat aku sadar bahwa dalam urusan seks ternyata Mas Willy tidak punya pengalaman apa-apa alias perjaka ting-ting,
Berpikir seperti itu, nafsuku kian bangkit, segera kudorong tubuhnya hingga rebah di ataspembaringanku. Kubuka kancing bajunya dan melemparkannya ke lantai.
“ Mbakk, jangan…” ujarnya,

Mas Willy masih berusaha menolak, tapi aku yakin suaranya hanya sekedar basa-basi, atau refleksi dari belum pernahnya. Aku mulai menciumi bibir Mas Willy, kumis tipisnya terasa geli di bibirku. Tapi tak ada balasan,

“ Mas Willy kok diam aja sih,” aku bertanya manja,
“ Tapi, Mbak jangan marah.. ya ?” tanyanya bodoh,

https://beritaharian24jam.blogspot.com/ 

Orang aku yang minta kok aku marah? Mungkin disentakkan oleh kesadaran bahwa dirinya adalah lelaki, Mas Willy langsung menyambar bibirku dan melumatnya. Aku berteriak senang dalam hati, malam inilah dahagaku akan terpuaskan. Ciuman kami berlangsung lama, jari-jariku bergerakmengusap dadanya, putingnya yang hitam kutarik-tarik, sementara jari-jari Mas Willy mulai membelai buah dadaku, usapannya pada puting buah dadaku, membuat syaraf kewanitaanku bangkit, meskipun usapannya terasa agak takut-takut tapi kenikmatan yang aku peroleh tidak berkurang.Apalagi tekanan keras di pahaku membuatku segera sadar bahwa senjata Mas Willy mulai bangkit. Satu persatu pakaian kami bergelimpangan ke lantai, kini tubuh kami sudah bugil. Tubuhku ditindih Mas Willy, perlahan-lahan mulut dan lidah Mas Willy mulai menggelitik puting buah dadaku, yang terasa makin mengeras,

“ Mas… terusss… enak…” aku mulai merintih nikmat,

Tanganku segera menggenggam senjatanya, tapi sungguh mati aku kaget dibuatnya, besar sekali.Lebih besar dari punya almarhum suamiku. Aku semakin bernafsu, kukocok perlahan senjatanya yangkeras dan kokoh, Mas Willy merintih tak karuan. Hisapannya semakin keras di buah dadaku membalas kocokan tanganku di senjatanya. Aku sudah tak tahan menunggu permainan Mas Willy dibuah dadaku saja, nafsuku yang tertahan 3 tahun membuncah hebat dan menuntut penyaluran secepatnya. Dengan penuh nafsu aku segera ambil posisi di atas, tanganku terus mengocok senjatanya yang semakin panjang dan membesar, lidahku mulai menjilati dadanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, pada bagian putingnya kuhisap dan kugigit pelan,

“ Mbak … aku udah nggak tahan… ” Kupercepat gerakan tanganku,
Kulihat muka Mas Willy semakin memerah. Mulutku yang mungil sampai pada senjatanya yang kaku, kujilati seluruh batang senjatanya, kugelitik haluslubang atasnya. Kumasukkan senjatanya ke dalam mulutku,

“ Uffhhh…” terasa penuh di mulutku, akibat besarnya senjata Mas Willy,
Mulutku mulai menyedot-nyedot, sementara tanganku terus mengocok batang senjatanya. Remasan tangan Mas Willydi rambutku semakin kuat, hingga akhirnya saat kuhisap kuat dengan kocokankupercepat, aku merasakan tubuh Mas Willy bergetar hebat dan…
“ Mbakkk…” Mas Willy menjerit,terasa cairan kenikmatan itu memenuhi mulutku, agak anyir, tapi aku menelannya sampai tuntas,

Memang perjaka tulen, sebentar saja senjatanya sudah membesar kembali, dan siap bertempur. Aku segera berjongkok di atas tubuhnya, kuarahkan senjatanya yang besar di lubang kewanitaanku yang sudah basah. Perlahan kuturunkan pinggulku, seret sekali, mungkin terlalu lama tidak dimasuki senjata pria, apa lagi senjata Mas Willy yang besar dan panjang. Akumerasakan sedikit sakit tapi lebih banyak nikmatnya. Saat bulu kemaluan kami bertemu, dimana senjata Mas Willy amblas seluruhnya ke dalam kemaluanku, sulit digambarkan kenikmatan yang aku dapatkan. Aku diamkan sejenak menikmati denyutan senjata Mas Willy di liang kewanitaanku. Kulirik wajah Mas Willy yang terpejam, mungkin menikmati remasan kewanitaaanku di seluruh batang senjatanya.

Perlahan aku gerakkan pantatku naik turun, kian lama gerakan pinggulku kian buas, aku sudah tak dapat menguasai lagi nafsuku yang sudah tertahan, sesaknya senjata Mas Willydi kemaluanku ditambah cairan pelumas dari tubuh kami masing-masing menimbulkan suara-suara birahi seirama dengan gerakan pantatku. Akhirnya…

https://beritaharian24jam.blogspot.com/ 

“ Mbakkk… aku nggak tahan…” ucpnya,

Aku rasakan semburan hangat di kewanitaanku, aku semakin cepat menggerakkan pinggulku meraih puncak kenikmatan yang tinggal selangkah lagi, tapi senjata Mas Willy keburu melembek hingga akhirnya mengecil. Aku tambah panik dan histeris dengan nafsuku yang tergantung. Aku mencoba membangkitkan kembali nafsu Mas Willy, tapi setiap kali aku mau orgasme, Mas Willy selalu mendahuluiku. Sampai sekarang meskipun kami jadi sering berhubungan badan tapi belum pernah sekalipun aku orgasme. Kalau baru pertama aku masih bisa terima, tapi sudah yang kesekian kalipun masih begitu. Entahlah, kalau buat keperkasaan. Mas Willy jauh dengan almarhum suamiku yang dapat membawaku ke puncak orgasmeku hingga berkali-kali.