♥ Ingin Mencari Agen Judi Online Terbesar dan Terpercaya ♦ Silahkan Kunjungi Website Kami Di WWW.POKERHUNTER77.COM ♣ dan Menangkan Jackpot Sebesar Besarnya ♠

Senin, 25 Desember 2017

Kamis, 21 Desember 2017

Ngentot Dua ABG Ditengah Guyuran Hujan


Sebagai laki-laki aku diciptakan memiliki hampir kesempurnaan dengan tinggiku 178cm, badankuyang sixpack dan juga wajahku yang ganteng. Kulitku juga kunig bersih dan juga hidungku yang mancung membuat para wanita tertarik padaku. Dan aku pun memanfaatkan kegantenganku untuk mengoleksi banyak wanita, hingga aku mendapatkan sebutan sebagai playboy. 

Aku saat ini kelas 3 SMA, aku mempunyai 2 teman wanita yang sangat dekat denganku. namanya Salsa dan Liana. Mereka berdua sangat cantik-cantik, tubuh mereka pun juga langsing-langsing dan juga sangat seksi dengan payudara yang hampir sama sekitar 34B. untuk pantatnya Liana lebih seksi dengan lebih besar dan lebih menjulang kebelakang. Namun Salsay terlihat lebih HOT karena Salsay sering berpakaian super seksi. 

Saat itu belajarnya di rumah Salsa kita sudah berjanji bersama unutk bertemu di sana, waktu sudah menunjukan pukul 18.00, aku langsung mengeluarkan motorku unutk menuju ke rumah Salsa, eee tak taunya di tengah jalan hujan turun deras sekali mengguyur kota Bandung, terpaksa aku berhenti dan menunggu hujan reda, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda. 

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Salsa dengan basah kuyup. Tiba-tiba Salsa keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor Ninja yang cukup berisik untuk didengar. 

Tiba-tiba pun Salsa menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Salsa pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.



Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Salsa untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Salsa mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut. 

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Salsa untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. 

Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Liana, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. 

Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Salsa masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). 

Salsa berkata dengan wajah panik, “Sorry yah,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu. Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. 

Aku sempat melihat wajah Salsa yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. 

Pada saat itu Salsa minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Liana mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Salsa. 

Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Liana yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Salsa yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut. 

Aku pun melirik ke arah Salsa, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. 

Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. 

Liana melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Liana nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta.



Aku pun meremas dada Liana yang masih terbungkus oleh BH, dan Liana pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Salsa, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini,.. pleassee, aku udah nggak tahan nich.” Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. 

Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Liana melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang besar 20cm. Dengan cepat Salsa melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. 

Saat Salsa melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Liana yang sudah mulai mengeras, dan Liana menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Liana untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.

Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,”aku berkata, 

“Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Salsa melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Liana yang sudah basah sejak tadi.

“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Salsa yang terus memelukku dan menciumku itu. 

Tiba-tiba Liana menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Liana. 

“Ahh.. ahh.. ah.. Liana..” Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Liana, sekarang giliran Salsa yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. 

Aku pun mulai memasukkan ke liang Salsa yang sangat menggodaitu, 

“Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. 

“Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, 
“Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” 

Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. 

Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Salsa dan Liana.

Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur. Salsa dan Liana bekata kepadaku, 

“Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” 

aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.  

Sabtu, 11 November 2017

NIKMATNYA ML SAMA PACAR KU YANG CANTIK SEWAKTU RUMAH KOSONG


Sebut saja aku Jamal dan pacarku bernama Dewi. Kami satu sekolah di Jakarta dan kami resmi menjadi pacar di kelas 3 setelah sekitar setahun sering pulang bareng karena rumah kami searah.
Dewi sendiri adalah seorang gadis yang bertubuh mungil, tingginya mungkin tidak lebih dari 155 cm dan bertubuh kurus, namun memiliki ukuran payudara yang besar, mungkin seukuran dengan payudara Febby Febiola. Sampai-sampai teman-temanku sering berkata kalau nafsu seksnya pun pasti besar. Tapi bukan itu yang jadi penyebab aku mencintainya, sikap manja dan tawanya yang lepas membuatku senang bersama dan bercanda dengannya.
Hubungan pacaran kami layaknya gaya pacaran remaja era 90-an, tidak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji. Tapi memang setelah pulang sekolah aku sering mampir ke rumahnya untuk ngobrol atau mengerjakan tugas bareng. Biasanya ada ibunya dan adik laki-lakinya yang masih smp.
Sehari menjelang acara liburan perpisahan sekolah kami, seperti biasa aku mengantarnya pulang dan mampir ke rumahnya. Ternyata hari itu ibunya sedang ke Kota Malang bersama adiknya untuk menjenguk kakaknya yang kuliah dan sedang sakit di sana. Sedangkan bapaknya memang biasa pulang malam. Jadilah kami hanya berdua di rumah tersebut.
“Mau nonton VCD ga? Aku punya VCD baru ni,” katanya seperti biasa dengan ceria. “Boleh,” sahutku. “Bentar ya, aku mo ganti baju dulu, bau,” katanya sambil beranjak ke kamarnya. Aku pun memasukkan keping VCD ke dalam VCD playernya sambil menunggunya ganti baju.
Tidak lama dia pun kembali ke ruang tengah dengan celana pendek sekitar 20 cm di atas lutut dan kaos ketat. Kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang kami tonton adalah film Captain America: Civil War.
Kugenggang tangannya dan menariknya menempelkan bahunya dengan bahuku, dia pun merapat dan lenganku pun kini berada di atas payudaranya yang kenyal. Dia sudah terbiasa dengan hal ini, toh biasanya pun seperti itu tiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.
Semakin lama posisi duduknya makin bergeser dan kini dia tiduran dengan kepalanya berada di atas pahaku. “Cantiknya gadisku ini,” pikirku dalam hati. Tanganku pun kuletakkan di atas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, kurasakan nafasnya berubah. Terus terang aku pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser telapak tanganku ke atas payudaranya, tapi dia menolaknya.
Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. Itu adalah ciuman pertama kami. Ciuman yang awalnya hanya menempel kurang dari sedetik, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya.
Tiba-tiba dia bangun dan duduk di sebelahku, “udah ya, nanti keterusan lagi”. “Sorry ya, abis kamu gemesin sih. Tau ngga, itu tadi ciuman pertamaku lho,” ujarku polos. “sama,” jawabnya lagi sambil menampilkan senyumnya yang bikin makin cinta itu. Kami pun meneruskan menonton film dan hanya menonton.
Setelah film selesai, dia bangkit dari duduknya, “Mau ke mana?” tanyaku. “Mau beresin baju dulu buat besok,” jawabnya. Memang besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah.
“Mau dibantuin?” tanyaku. “Ayo,” jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya. Aku pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya aku masuk ke kamarnya. Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau dia masih manja, dengan cat pink dan tumpukan boneka di atas ranjangnya.
Dia mulai mengeluarkan baju-bajunya. “Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kataku ketika dia mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar. “Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.
Aku pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya. Tiba-tiba muncul ide isengku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna krim, “ih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sambil berusaha merebut dari tanganku. Aku pun berlari menghindar, “Wah ini toh bungkusnya, gede juga,” candaku.
Dia pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut bra dari tanganku yang lain. Segera saja kucium lagi bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “emmmh…emhhh,” suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku.
Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya. Terasa betul payudara kenyalnya di dadaku. Kugeser tubuhku ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya. “emmmh…emhhhhh…emhhhh,” desahnya makin jelas dan kini tangannya sudah menyentuh penisku dari luar celanaku. “Sudah nafsu banget,” pikirku.

Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya langsung. Kuangkat ke atas kaosnya sehingga kini terpampang payudaranya yang besar terbungkus bra krim. Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama dia pun melepas sendiri bra tersebut. Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.
Kumainkan kedua putingnya, kujilati bergantian. “emmmh….emhhhh…kamu juga buka dong,” pintanya sambil menahan desah. Segera kubuka baju seragam dan celana sekolahku hingga tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana dalamnya jangan,” tolaknya ketika aku akan menarik lepas celana dalam coklatnya.
Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek vaginanya dari luar celana dalam. “Enak?” tanyaku. Dia hanya mengangguk sambil meremas-remas penisku dari luar celana dalam. Tiba-tiba dia menarik keluar penisku. “dibuka aja ya?” tanyaku sambil kubuka celana dalamku.
Tangannya makin kuat meremas-remas penisku, sementara tangan kananku mulai memasuki vaginanya dari samping celana dalamnya. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang sudah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi. “Pelan-pelan ya,” jawabnya dengan nafas terengah-engah. Mendapat persetujuan, aku pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya aku melihat langsung vagina seorang gadis.
Vaginanya berwarna coklat dan kedua bibir vaginanya begitu rapat seolah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari vaginanya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi. Kucium vagina tersebut, “iiiihh, apaan sih. Jangan dicium, jijik ah, “ tolaknya sambil kedua telapak tangannya menutup vaginanya.
“Abis imut sih,” kataku sambil tersenyum kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Sesekali kujilat-jilat kedua putingnya. “ehmmm…ehhhhm….” lenguhnya makin tidak jelas. “Ji, masukin ji, masukin….emmmhhhh,” pintanya.
Segera kudorong penisku memasuki lubang vaginanya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi, perlahan-lahan penisku kun menembus vaginanya. “Oooooooh…ohhhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.
Setelah penisku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit kepala penisku, begitu nikmat. Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat kesepakatan untuk mulai memompa.
Kutarik pelan-pelan penisku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan. “Ji, enak banget ji. Aduh enak banget….emmmmhh,” teriaknya makin meracau. Semakin lama kocokan penisku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.
Dia pun menarik tubuhku memeluknya. Kini tubuh kami serasa menempel, payudaranya menempel di dadaku yang telah berkeringat. Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit. Nikmat sekali. Hanya penisku yang masih bisa bergerak keluar masuk vaginanya.
“Ji…..ohhhhh…ohhhh….jiii ,” tiba-tiba tubuhnya menegang kemudia lemas sebentar. “Kamu keluar ya?” tanyaku sambil menghentikan kocokan penisku namun masih terbenam di vaginanya.”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat enak.
Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih geli,” pesannya. Karena memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi, tidak lama kemudian aku pun mengeluarkan maniku. “Ohhhhhh…ohhhhh…ke….keee ,” racauku sambil menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya.
Kucabut penisku dan tidur di sebelahnya. “Enak banget, makasih ya ke,” ucapku. Dia Cuma tersenyum dan memelukku dengan kepalanya bersandar di dadaku. Setelah itu kami pun mandi bersama. Besoknya di acara liburan perpisahan sekolah, kami menjadi semakin rapat seperti sepasang pengantin baru. Kami pun beberapa kali mengulangi aktivitas seks di rumahnya.
Hingga akhirnya kami berpisah jarak karena harus kuliah di kota yang berbeda dan berujung dengan putus karena sulit mempertahankan pacaran jarak jauh. END

Cerita Ngentot Seks ML dengan 3 Guruku


Kisah ini bermula ketika aku masih disekolah dan dipanggil oleh guruku yang seksi dan semok ke ruang BK. Ada apakah gerangan ? mari kita simak..
Hey apa kabar para pembaca Cerita Sex, saya akan bercerita tntang cerita sex dengan guru ku. Sebelum saya memulai cerita saya perkenalkan nama saya Aldi, umur saya 16 tahun. Saya adalah salah satu siswa disekolah swasta, ssaya sekarang kelas 2 SMA. Awal mula kejadian ini berawal pada saat saya mendapat remidi tugas sekolah, mohon maklum karena otak saya pas-pasan, hha. Waktu itu pelajaran yang saya remidi adalah pelajaran bahasa Indonesia, maklum dong ya karena saya orang indonesia kalau nggak lulus bahasa Indonesia ( ngeles dikit ) wkwkwk. Walapun saya remidi tapi saya tidak sedih ataupun nyesel, secara guru yang mengajar bahasa imggris ini adalah Ibu Indah, beliau termasuk guru yang Sexy karena dia mempunyai sepasang tetek yang bisa dibilang besar dan So Wow, hhe. Waktu itu remidi saya tepatnya hari Rabu, saat itu sayapun mulai bergegas menuju ruangan Ibu Indah, kira2 pukul 2 siang,
“ Selamat siang, Buk saya mau remidi pelajaran bahasa Indonesia Buk, kira-kira Ibuk kapan bisanya ” tanya saya,

“ Aduh, maaf sebelumnya nak, kebetukan sekali hari ini Ibuk ada acara mendadak jadi Ibuk tidak bisa sekarang nak, gimana ya enaknya nak,… Eummm… oh ya gimana kalau nanti sore kamu kerumah ibu aja kira-kira jam 4.30 sore, Gimana nak ? ” jawab Ibu Indah,

“ Iya Buk, saya ikut ibuk saja deh waktunya “ Jawab saya,
Akhirnya sepakatlah kami untuk remidi di rumah Ibu Indah. Oh iya hampir lupa, perlu diketahui juga nih temen-temen, Bu Indah ini masih single dan umurnya tergolong masih muda karena umurnya baru 28 tahun, masih mantap deh pokoknya, hhe.

Tibalah tepat jam 3.30 sore, Saya segera menuju TKP ke rumah Bu Indah. Wah, ternyata rumah Bu Indah mewah sekali, yang membuat saya heran, diumurnya yang sudah waktunya menikah kenapa belum juga menikah, padahal diakan sudah mapan dan cantik lagi, tapi yaudahlah ya nggk usah diambil pusing.

Kemudian sayapun mulai menekan Bel di pintu rumah Bu Indah. Setelah beberapa menit kemudian, keluar lah Bu Indah dengan memakai daster yang agak menerawang dan yang paling mengherankan Bu Indah tidak memakai bra kawan, secara otomatis saya pun bisa melihat jelas puting susunya, lumayan rejeki anak Sholeh, hha. Tidak lama kemudian saya pun masuk ke ruang tamunya, dan mulailah saya diberi soal-soal Remidi.

Singkat cerita selesailah saya mengerjakan soal remidi saya. Kemudian Bu Indahpun menilai hasil remidi saya, dan ternyata saya lagi-lagi tidak lulus dan terpaksa harus remidi lagi. Entah ini musibah atau rejeki buat saya. Hha. Bu Indah pun bingung harus bagaimana lagi menghadapi murid seperti saya yang mempunyai otak pas-pasan agar mendapat nilai bagus. Sayapun kemudian memberanikan diri untuk Saya bernaikan diri untuk menyampaikan usul kepada Bu Indah,
“ Buk maaf sebelumnya, gimana kalau saya dikasih video bahasa Indonesia saja buk, Saya kalau belajar lewat Video biasanya lebih gampang nangkep Buk ” Usul saya kepada Bu Indah,

“ Oke deh kalau gitu ayok ikut ibuk kekamar , nanti Ibu kasih Video deh “ ucap Ibu Indah,

“ Iya buk “ jawab saya,

Tak lama kemudian Bu Indah pun bergegas kekamarnya sambil mengajak saya untuk masuk kekamarnya untuk diperlihatkan Video. Kemudian sayapun disuruh mencari Video dikomputer Ibu Indah, dan mulailah saya mencari Video untuk belajar. Ketika saya mencari-cari Video di Komputer Ibu Indah, tidak sengaja saya menemkan Video Bokep. Tanpa basa-basi sayapun meminta untuk belajar bahasa Indonesia lewat Video bokep. Semula Bu Indah sempat menolak permintaan saya, tapi entah mengapa tidak lama dia mulai menyetujui permintaan saya. Mungkin aja dia Horny kali yah saya sama karena diumur segitu masih saja singgle. Hha.

Mulailah Video diputar, ternyata setelah diputar isi dari video itu adalah seorang wanita berdada besar yang sedang mengocok penis seorang lelaki menggunakan kedua payudaranya. Saat Saya lihat kebelakang, ternyata Bu Indah Mulai terangsang dan nampaknya sudah dia mulai Horny dengan saya. Karena saya juga sudah Horny juga, kemudian sayapun mulai memberanikan diri untuk memepeluk Bu Indah, kemudian saya beranjak mencium seluruh tubuhnya.

Tanpa pikir panjang sayapun mulai membuka dasternya sehingga Bu Indah pun tanpa busana lagi.Bu Indah pun tidak tinggal diam, dia mulai merespon saya dengan mulai membuka celana saya, saya pun membantu membukakan baju saya sendiri sehingga kami berdua pun tanpa sehelai benang pun. Kemudian saya mulai menjelajahi ke arah payudara dan mulai menghisap putingnya yang sudah mengencang tersebut.
“ Ssss… Ahhhh… Uhhh…. Ahhhh… “ desah Bu Indah,

Mulailah terdengar desahan kecil dari mulutnya, tak lama, Bu Indahpun mulai menghisap penis saya yang panjangnya 16 cm itu. Ternyata, Bu Indah jago banget tuh Blow Job nya ( nyepongnya ), kemudian sayapun meminta untuk bergaya 69, kamipun saling menghisap dengan nikmatnya. Kira-kira setelah 30 menitan, sayapun merasakan Penis saya rasanya ingin memuntahkan sperma saya,

“ Uhhh…. Ahhh… Buk, Penis saya pengen muncrat nih, di muncratin di mana nih Buk ? ” ucap saya,

“ Sss… ahhh… Ibu juga pengen muncrat nih, kita muncratin bareng-bareng, punya kamu mucratin kemulut ibu aja… Ahhhh …. “ jawabnya sambil mendesah kecil,

Tidak lama kemudian Penis saya pun memuntahkan sperma kedalam mulut Bu Indah dan air surga Bu Indahpun juga dimuncrakan di mulut Saya. Saya pun tidak menyia-nyiakan cairan surga Bu Indah, saya jilat sampe bersih tuh cairan surganya, begitu pula Bu Indah. Belum sempat beristirahat Bu Indah mulai menuntun Penis Saya untuk masuk ke lubang vaginanya yang masih sempbit itu. Setelah beberapa menit, akhirnya Penis Saya masuk semua ke vagina Bu Indah.
“ Zleeeeebbbb… “ suara yang terdengar dari sodokan penis saya ke vagina Bu Indah.

Mulailah saya mengayun keluar masuk Penis saya kedalam Vagina Bu Indah.

“ Uhhhhh …. Sssss… Ahhh ….. Enak sekali nak …. Ahhhh… “ desah Bu Indah,

Tanpa menjawab saya terus mengayunkan Penis saya kedalam Vagina Bu Indah. Kira-kira setelah 30 menit, Bu Indah dan Saya pun mulai merasakan nikmat dan kebetulan kami juga mendapatkan orgasme secara bersamaan,. Tidak lama kemudian kamipun mendapatkan Orgasme bersamaan, Akhirnya kamipun mendapatkan Orgasme. Tanpa saya sadari, ternyata saat saya melakukan hubungan Sex tadi permainan kami terlihat oleh Bu Anisa dan Bu Farida yang kedatanganya tadi tidak saya ketahui. Dan ternyata juga dari awal kami melakukan hubungan Sex mereka sudah mengintip permainan kami.

Bu Anisa ini umurnya 32 tahun dan sudah mempunyai anak, Payudara Bu Anisa berukuran 36 B, sedangkan Bu Farida payudaranya sekitar 34 B berumur 30 tahun dan masih singgle seperti Bu Indah. Singkat cerita saya pun mengajak mereka berdua untuk melakukan hubungan sex dengan saya. Ternyata tawaran sayapun diterima oleh mereka dan langsung membuka baju mereka masing sampai akhirnya mereka pun bugil tanpa busana. Dengan cepat mereka naik ke ranjang dan bergabung dengan kami berdua.

“ Oh iya Buk, kok tiba-tiba bisa sampe disini ? Padahal tadi kan tidak ada ” tanya saya,

“ kamu nggak tahu yah kalau sebenarya saya dan Bu Anisa dari tadi sudah ada lagi di lantai 2, emang Bu Indah tidak kasih tau ya.. hha… ” jawab Bu Farida,
“ Wah ketahuan deh saya Buk, hha… Pantesan saya saja saya tidak mendengar kedatangan kalian berdua Buk ” jawab saya,
Tanpa banyak bicara, Bu Farida pun langsung mengemut penis Saya, sedangkan Bu Anisa berciuman mesra dengan Saya dan Bu Indah menjilat-jilat anus Saya. Terus terang aja, Saya kewalahan melayani nafsu mereka berdua yang luar biasa banget itu.

Lalu mereka ganti posisi yaitu Bu Farida menjilati anus saya, Bu Indah bercumbu dengan saya dengan mesra sedangkan Bu Anisa mengulum penis saya. Lalu, Saya minta ganti posisi yaitu doggy. Saya doggy sama Bu Farida. Sedangkan Bu Indah dan Bu Anisa saling menjilati memek masing. Setelah itu, Saya minta ganti doggy style kepada Bu Anisa. Sedangkan Bu Farida mengemut puting dada saya. Ah, akhirnya saya pengen orgasme. Lalu Bu Farida menuntun saya untuk masuk ke memeknya.

Meskipun agak susah, tetapi akhuirnya semua nya masuk juga. Lalu Saya muncratkan seluruh sperma saya ke vagina Bu Anisa. Lalu saya menjilati memek Bu Farida dan akhirnya Bu Farida orgasme dan memuncratkan cairan kewanitaannya ke muka saya. Lalu Bu Farida terkulai lemas. Target saya selanjutnya adalah Bu Anisa. Saya masukan penis saya ke vagina Bu Anisa dan melakukan gaya Man On Top dengan kecepatan yang cepat. Setelah puas melakukan Man On Top akhirnya saya meminta Bu Anisa melakukan Women On Top. Dengan liarnnya Bu Anisapun menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh saya.

Singkat cerita setelah kami melakukan hubungan sex kira-kira selama 20 menit, Bu mulai merasakan orgasme, disusul dengan saya yang juga merasakn orgasme juga. Tidak lama kemudian kamipun mendaptakan orgasme. Selesailah permainan kami dan saya langsung menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuh saya dan mandi. Tidak lama ketiga buguru sayapun menyusul saya dan kamipun melakukan mandi bersama di bathub kamar mandi Bu Indah. Sungguh melelahkan sekali permainan Sex dengan Ketiga Bu guruku hari ini. Demikian cerita Sex dengan ketiga ibu guru saya. END.